Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindy Ayunda Mengaku Diteror Oknum TNI, Kadispenad Buka Suara

Kompas.com - 07/04/2023, 17:12 WIB
Melvina Tionardus,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah penyanyi Nindy Ayunda mengaku diteror oleh oknum TNI, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari buka suara untuk menanggapinya.

Hamim Tohari menghargai keputusan Nindy membuat laporan ke LPSK karena itu hak warga negara Indonesia.

Baca juga: Ketika Nindy Ayunda ke LPSK Usai Diteror Oknum TNI yang Cari Dito Mahendra...

"Mungkin kita perlu memaklumi bahwa seseorang yang sedang berhadapan dengan masalah, cenderung mencari peluang untuk menghindar, mengurangi atau mengalihkan perhatian publik dengan memunculkan atau membesar-besarkan masalah lain," kata Hamim Tohari kepada wartawan, Jumat (7/4/2023).

Hamim membantah jika ada prajurit TNI AD yang meneror Nindy.

"Tidak ada teror, intimidasi atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda," ucap Hamim.

Baca juga: Nindy Ayunda Cerita Kronologi Diteror Oknum Berseragam TNI, Bermula dari Kunjungan ke Palembang

Ia menjelaskan, anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami oleh kekasih Nindy, Dito Mahendra, untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal.

Senjata api tersebut diklaim Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club.

"Saat penyelidikan, ditemukan juga salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan plat nomor dinas Kodam Jaya, sehingga diselidiki lebih lanjut," sambung Hamim.

Baca juga: Mengaku Dapat Teror, Nindy Ayunda: Saya Tidak Tenang dan Sulit Bertemu Anak-anak

Hamim menegaskan, keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra.

Serta menyelidiki plat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Kamis (6/4/2023) Nindy Ayunda mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan karena merasa diteror oknum TNI sejak Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Datangi LPSK, Nindy Ayunda Pastikan Tak Ada Kaitan dengan Kasus Dito Mahendra

Di hari pertama mendapat teror, Nindy sedang berada di Palembang bersama seorang teman perempuan dan dihadang oleh 10 preman.

Berniat menemui seseorang di sana, rencana Nindy gagal. Ia akhirnya bisa meninggalkan Palembang melalui Tanjung Butung dan pulang ke Jakarta.

Nindy pulang ke rumah adiknya di Kebayoran Baru, Jakarta dan ternyata ada orang tidak dikenal yang datang mencari Dito Mahendra.

Baca juga: Nindy Ayunda Angkat Bicara soal Kasus Dito Mahendra Terkait Dugaan Kepemilikan Senjata Api Ilegal

Nindy menyebut orang yang datang saat itu awalnya tiga orang lalu menjadi 30 orang. Mereka disebut memasuki pekarangan rumah, merusak pintu garasi, dan berteriak serta menggedor pintu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com