Perkembangan Kasus Dugaan Penganiayaan Jonathan Majors

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Jonathan Majors terjerat kasus dugaan penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan.

Pemeran Kang dalam Avengers ini telah ditangkap oleh pihak kepolisian pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Baca juga: Jonathan Majors Ditangkap, Iklan Perekrutan Angkatan Darat AS yang Menampilkannya Ditarik

Dalam dokumen yang didapat oleh Fox News Digital, Majors didakwa dengan dua dakwaan, yakni penyerangan dan pelecehan berat.

1. Dugaan penganiayaan dan pelecehan seksual

Seorang perempuan berusia 30 tahun menjadi korban dari kasus ini.

Dalam aduannya ke pihak kepolisian, wanita tersebut mengatakan dicekik oleh Majors sehingga lehernya memar dan terluka.

Majors juga dilaporkan telah memukul bagian wajah wanita tersebut sehingga mengakibatkan luka sobek di bagian belakang telinganya.

Baca juga: Kuasa Hukum Klaim Punya Bukti Jonathan Majors Tidak Bersalah atas Tuduhan Penyerangan dan Pelecehan

Terdakwa juga memegang tangan perempuan itu yang menyebabkan bengkak, memar, dan rasa sakit yang luar biasa pada jarinya.

2. Bukti dari kuasa hukum

Kuasa hukum Jonathan Majors, Priya Chaudhry, membantah tuduhan terhadap kliennya.

Priya mengatakan, kliennya sama sekali tidak bersalah.

Kuasa hukum Jonathan Majors siap mengumpulkan bukti-bukti untuk membantah tuduhan yang disangkakan.

Baca juga: Jonathan Majors Didakwa atas Tuduhan Penyerangan dan Pelecehan terhadap Seorang Perempuan

Rekaman video dari kendaraan setempat dan saksi siap dihadirkan dalam persidangan.

“Semua bukti membuktikan bahwa Majors sama sekali tidak bersalah dan tidak menyerangnya sama sekali," kata Priya.

3. Imbas

Imbas dari penangkapan ini cukup terasa bagi Amerika Serikat.

Angkatan Darat AS bahkan harus menarik dua iklan perekrutan mereka yang melibatkan Jonathan Majors.

Baca juga: Bintang Ant-Man, Jonathan Majors Ditangkap Polisi Atas Dugaan Penganiayaan, Pengacara: Dia Tidak Melakukan Kesalahan

Adapun dua iklan yang dibintangi oleh Majors adalah kampanye Angkatan Darat AS bertajuk "Be All You Can Be."

Kampanye bernilai jutaan dolar ini secara luas dipandang sebagai upaya baru dari Angkatan Darat AS untuk bangkit kembali setelah tidak memenuhi target perekrutannya pada tahun 2022.