Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit soal Stroke Telinga Semakin Panas, Kiky Saputri: Bukan Itu Fokusnya, tapi Bahaya Kalau Salah Diagnosis

Kompas.com - 12/03/2023, 10:37 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Komika Kiky Saputri jawab tudingan-tudingan yang ditujukan padanya setelah menulis twit soal mertuanya yang didiagnosis stroke telinga oleh dokter Indonesia, tapi ternyata oleh dokter Singapura dikatakan hanya flu.

Kiky dituding telah memfitnah, menghina profesi dokter di Indonesia dan mendewakan dokter di Singapura karena twit tersebut. 

"Saya itu baca dari mulai terheran-heran, emosi, tarik napas, terima, lepaskan, ikhlaskan, saya sampai begitu loh tahapannya," kata Kiky dikutip dari akun YouTube Kiky Saputri Official.

Disaat para dokter perang komentar tentang ada tidaknya stroke telinga, Kiky menggaris bawahi bahwa twit dia di akun Twitter Presiden Jokowi itu bukan tentang ada tidaknya penyakit itu bukan juga berniat membandingkan kemampuan dokter Indonesia dengan dokter di luar negeri.

Baca juga: Balas Twit Jokowi soal WNI Berobat ke Luar Negeri, Kiky Saputri Curhat Saat Mertua Didiagnosa Stroke Telinga Ternyata Flu

"Bukan soal siapa lebih kompeten, fokusnya jangan cuma berkaca sama kasus saya, lihat juga yang lain-lain, yang pada curhat juga," ucap Kiky.

Maksud dia menuliskan twit itu adalah tentang bahayanya dokter salah diagnosis, yang ternyata juga banyak diceritakan oleh pengguna Twitter lain yang tampak di kolom komentar unggahan Jokowi itu.

"Yang (curhat) bapaknya dibilang harus pasang ring padahal cuma apa. Banyak kalau dokter mau buka mata. Jangan fokus ke stroke telinga, bukan itu fokusnya," ujar Kiky.

"Tapi bahayanya kalau sampai kemungkinan terjadinya ada miss diagnosis yang bukan hanya saya yang alami, tapi juga banyak," sambungnya.

Baca juga: Minta Maaf, Kiky Saputri Akui Lupa Undang Sule ke Acara Pernikahannya: Aku Kirim ke Bunda Nathalie

Kiky juga menegaskan bahwa tidak pernah ada dalam twit-nya itu bermaksud merendahkan profesi dokter ataupun rumah sakit di Indonesia.

Namun, Kiky juga meminta para dokter di Indonesia mau membuka mata untuk melihat ada banyak keluhan masyarakat tentang salah diagnosis maupun soal pelayanan rumah sakit.

"Saya tidak pernah menjelek-jelekkan dokter Indonesia bagus atau tidak, kompeten atau tidak. Saya tidak pernah bilang rumah sakit di Indonesia bagaimana, tidak," kata Kiky.

"Saya hanya rakyat biasa yang curhat sama Presiden saya, yang harusnya kalau kalian melek, kalau kalian sadar, banyak keluhan di masyarakat, yuk betulin keluhannya, yuk kita perbaiki di mana letak kesalahannya, yuk kita perbaiki," sambungnya.

Lebih lanjut Kiky juga mengatakan, ketika sudah banyak keluhan yang muncul di masyarakat, ada baiknya baik itu institusi ataupun lainnya mulai berbenah diri.

"Kita mengakui kok Indonesia punya kualitas dokter yang bagus-bagus, rumah sakit yang bagus-bagus, tapi kita juga harus dasar melihat realita bahwa banyak orang yang mengeluh berarti ada noda di situ," ucap Kiky.

"Terus bagaimana? Apa kita terus jumawa, denial? 'enggak kok, bagus kok dokter Indonesia, bagus kok rumah sakit Indonesia,' tapi kita enggak mau lihat yang ngeluh, yang salah diagnosis. Harusnya kita perbaiki, salahnya dimana," lanjutnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com