JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Erix Soekamti merespons maraknya aksi klitih di Yogyakarta.
Aksi klitih mulai semakin meresahkan karena belum lama ini memakan korban jiwa seorang pemuda SMA.
Erix Soekamti pun akhirnya memutuskan untuk menggelar #JogjaGelutDay sebagai wadah bagi mereka yang ingin menunjukkan aksinya ketimbang harus menjadi kelompok klitih.
Baca juga: Marak Kejahatan Jalanan Libatkan Remaja, Erix Soekamti Gelar Jogja Gelut Day
Erix Soekamti merasa kejadian klitih di Yogyakarta dikarenakan tidak adanya wadah untuk sebagian orang mengaktualisasikan dirinya.
Aksi klitih dianggap sebagai sebuah pembenaran meski sebenarnya merugikan dan mencoreng citra Yogyakarta sendiri.
"Karena menurut kami, semua ini kan terjadi karena banyak teman-teman itu tidak menemukan atau tidak mendapatkan media atau forum atau tempat untuk aktualisasi dirinya. Sehingga mereka mencari ke tempat-tempat yang mungkin mendapatkan apresiasi di tempat yang salah,” kata Erix saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Baca juga: Erix Soekamti Minta Ketegasan Pemerintah soal Fenomena Klitih
JogjaGelutDay akan digelar pada pertengahan Juni bersama acara musik.
Bassist sekaligus vokalis grup band Endank Soekamti tersebut berharap orang-orang di balik aksi klitih mendaftarkan dirinya dalam #JogjaGelutDay.
Erix Soekamti menjelaskan situasi terkini dari Yogyakarta setelah maraknya aksi klitih yang meresahkan warga.
Baca juga: Marak Klitih, Erix Soekamti Beberkan Situasi Yogyakarta Terkini
Situasi Yogyakarta sebenarnya cukup aman hingga malam hari.
Namun, kejadian-kejadian klitih biasanya justru terjadi di daerah pinggiran kota.
"Kalau di kota masih sama. Ini yang paling dikhawatirkan yang dipinggiran toh, yang jalannya sepi gitu, sekarang sangat sepi sekali, sekarang enggak ada yang berani lewat,” kata Erix Soekamti.
Baca juga: Merespons Maraknya Klitih di Yogya, Erix Soekamti Lakukan Aksi Nyata #JogjaGelutDay
Selain melakukan gerakan mandiri, Erix Soekamti tetap mengharapkan ketegasan dari pemerintah menindaklanjuti laporan terkait klitih.
Tanpa tindakan tegas dari pemerintah, Erix yakin aksi klitih ini akan terus terjadi.
“Kalau ini diteruskan dan tidak ada ketegasan, dan pemerintah ya saya rasa akan mengganggu reputasi Yogyakarta yang katanya terbuat dari kerinduan kan, angkringan dan romantisme, kenyamanan dan lain-lain akan hilang,” ucap Erix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.