Tantangan Besar Perfilman Indonesia Menurut Cornelio Sunny

JAKARTA, KOMPAS.com -Aktor dan sutradara Cornelio Sunny berpendapat tantangan dan harapan industri film Indonesia adalah dari segi investasi.

"Kesulitan besar, ya mendapat investment. Hampir semua dan setiap tahun. Itu efek film dokumenter sepertinya," kata Sunny saat ditemui di sela acara Akatara hari kedua di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022).

"Sepertinya bukan cuma kita, tapi sutradara sebesar Joko Anwar mengalami hal yang sama. Investor kita memang sedikit ya," lanjutnya.

Baca juga: Hari Film Nasional, Andibachtiar Yusuf Sebut Pekerja Film Indonesia Bisa Kalahkan Hollywood

Aktor berusia 36 tahun itu berharap jalur yang disediakan Pemerintah bisa terbuka untuk investor luar negeri.

"Sepertinya dengan adanya investasi dibuka ke luar negeri mungkin akan membantu ekonomi kreatif kita di bagian film," ujar Sunny.

Forum Akatara, menurut Sunny, diharapkan bisa membuka kemungkinan filmnya menemui investor dan kemudian bisa produksi.

Baca juga: Buka Akatara 2022, Sandiaga Uno Berharap Film Indonesia Bisa Tembus Oscar

"Dengan adanya Akatara, kita tertolong berkat exposure. Kita taruh kartu nama di sini, ada sekitar 30-an habis. Jadi lumayan dicari," ujar Sunny.

Terbaru, Sunny membawa film Operation Sentani karyanya dalam forum Akatara Indonesian Film Business & Film Market yang berlangsung pada 29 hingga 30 Maret 2022.

Operation Sentani masuk dalam 50 proyek Akatara terpilih setelah melalui proses kurasi dan penjurian.

Baca juga: 60 Investor Siap Biayai Produksi 50 Proyek Film Indonesia lewat Akatara

Proyek-proyek tersebut terdiri dari lima kategori, yakni Fiksi Pendek, Animasi, Fiksi Panjang, Serial, dan Dokumenter.

Selama penyelenggaraan Pitching Forum Akatara 2022 ini, pemilik ke-50 proyek terpilih, akan diberikan waktu presentasi di depan investor.