Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Anwar Soroti Masalah SDM dan Biaya Pembuatan Film di Indonesia

Kompas.com - 30/03/2022, 14:30 WIB
Vincentius Mario,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar buka suara soal permasalahan mendasar perfilman Indonesia dewasa ini.

Menurut Joko Anwar, perfilman Indonesia masih miskin dalam hal sumber daya manusia (SDM).

Joko Anwar juga memberi sedikit gambaran mengenai biaya produksi film di Indonesia.

Baca juga: Joko Anwar Favoritkan Film Licorize Pizza di Oscar 2022

Informasi di atas diungkap oleh Joko Anwar usai menghadiri sesi diskusi forum Akatara 2022 di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2022).

Berikut rangkuman Kompas.com.

Soal SDM yang kurang

Joko Anwar menyoroti ketimpangan antara tuntutan penonton soal kualitas tayangan Indonesia dan miskinnya SDM yang bekerja di dalamnya.

"Film Indonesia secara umum sudah besar sih secara pasar dunia. Pasarnya besar. Output kita itu dalam film dan industri lumayan banyak sekali. Yang kurang sekarang adalah SDM-nya," kata Joko Anwar.

Sutradara film Perempuan Tanah Jahanam itu menyebut, pemerintah seharusnya membuka kesempatan dan forum seluasnya untuk meningkatkan SDM di dunia film.

Baca juga: Gali Inspirasi, Joko Anwar Mengaku Sering Tulis Naskah Film di Kuburan

"Jadi, action-nya sekarang ada pelaku industri, produsernya. Ada lembaga pendidikan, ada pemerintah harus membuat sinergitas untuk menghasilkan SDM yang berkualitas," tutur Joko Anwar melanjutkan.

Joko Anwar khawatir, kekurangan SDM di dunia film bakal membuat ekosistem menjadi semakin rapuh.

Oleh karenanya, Joko Anwar mendorong agar SDM di industri film bisa segera ditingkatkan.

Soal biaya produksi

Joko Anwar menjelaskan soal biaya produksi film di Tanah Air yang harganya bisa mencapai Rp 100 miliar termahal.

"Kalau kita omong sebuah proyek film, film sekarang dengan budget rendah itu sampai dengan Rp 3 miliar. Menengah itu Rp 6-7 miliar. Di atasnya ada high budget, ada film Indonesia yang diproduksi dengan dana Rp 100 miliar," ujar Joko Anwar.

Menurut sutradara Pengabdi Setan tersebut, dana untuk serial yang ditayangkan di platform OTT Indonesia cenderung lebih rendah.

Baca juga: Joko Anwar Bicara Biaya Produksi Film di Indonesia, Termahal Capai Rp 100 Miliar

Jalan keluarnya, Joko Anwar menyebut produser film kerap menanggulangi biaya besar itu dengan menjualnya ke OTT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com