BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mola

Sambut Hari Kemerdekaan, Film The East yang Menceritakan Kekejaman Westerling Layak Ditonton

Kompas.com - 07/08/2021, 13:01 WIB
Alek Kurniawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Reymond Pierre Pau Westerling hidup berdampingan dengan rakyat Indonesia. Westerling–-begitu ia lebih dikenal–-merupakan prajurit Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Belanda untuk Hindia.

Ia tampak berbeda dengan kebanyakan prajurit Belanda lain. Ia hidup layaknya seorang pribumi di sebuah rumah dengan seorang perempuan lokal. Karena kedekatan dan kebaikannya terhadap masyarakat lokal, ia pun dijuluki “Ratu Adil”.

Dalam penugasannya di Indonesia, ia bertemu dengan prajurit muda, yakni Johan de Vries. Westerling menganggap Johan memiliki tujuan yang sama dengan dirinya. Bahkan, Westerling memercayainya sebagai tangan kanan karena keberanian dan kesetiaan yang ditunjukkan Johan.

Baca juga: Tampil di Mola Chill Fridays, Bondan Prakoso Cerita Kesulitan Terbesar Saat Buat Lirik Lagu

Berkat tangan dingin Westerling yang pada saat itu mampu memberantas jaringan pemberontak secara gerilya, ia pun mendapat kepercayaan untuk memimpin sebuah tim khusus dengan nama Depot Speciale Troepen (DST).

DST merupakan satuan khusus militer Belanda yang ditugaskan ke Sulawesi Selatan pada 1946-1947 untuk membasmi jaringan pemberontak dan teroris. Johan menjadi salah satu prajurit yang bergabung dalam unit khusus tersebut.

Awalnya, Johan yang memiliki tujuan sama dengan Westerling, bersemangat dengan unit barunya. Ia merasa bisa melindungi dan membantu masyarakat lokal dari kekejaman pemberontak.

Namun, seiring tugas yang ia jalankan di bawah komando Westerling, Johan menjadi gusar karena tindakan pemimpinnya yang secara brutal membantai pribumi.

Johan pun beradu argumen dengan Westerling. Ia tidak menyukai sikap Westerling yang mengeksekusi tawanan tanpa melakukan interogasi terlebih dahulu. Westerling yang tidak suka dibantah akhirnya menghukum Johan.

Reymond Pierre Pau Westerling menjadi tokoh yang kontroversial dalam film The East.DOK. NEW AMSTERDAM FILM COMPANY/MILAN VAN DRIL Reymond Pierre Pau Westerling menjadi tokoh yang kontroversial dalam film The East.

Adegan sarat ketegangan tersebut hadir dalam sebuah film berjudul The East (atau De Oost dalam bahasa Belanda). Film bergenre drama, thriller, dan perang tersebut digarap oleh sutradara asal Belanda keturunan Indonesia, Jim Taihuttu.

Meski merupakan film fiksi sejarah, penggambaran Westerling yang diperankan oleh Marwan Kenzari disebut nyata dan sesuai dengan kejadian pada kala itu.

Aksi Marwan Kenzari bermain peran juga cukup apik dengan penghayatan tokoh Westerling yang tegas, lugas, kejam, dingin, dan penuh perhitungan.

Dari sisi sinematografi, film The East lebih banyak dibungkus dengan pengambilan medium shot yang lebih menggambarkan ekspresi para prajurit dalam memaknai serta menjalankan tugasnya di Indonesia.

Baca juga: Bondan Prakoso Buka Penampilan di Mola Chill Fridays dengan Menerjang Matahari

Pergerakan kamera yang dinamis saat prajurit Belanda bersitegang dengan penduduk lokal menjadi nilai plus film The East. Sebab, penonton seakan merasakan kejadian tersebut secara nyata.

Alur cerita maju dengan sedikit flashback juga cenderung mudah dicerna oleh penonton.
Melihat sejarah dari dua sisi

The East tidak hanya disuguhkan untuk bisa memuaskan hasrat penonton dari segi aksi dan sinematografi semata. Ada hal lain yang menjadi fokus utama film ini dibuat.

Salah satunya adalah sejarah masa pendudukan Belanda di Indonesia yang jarang dibahas di Negeri Oranye. Orang Belanda menganggap bahwa prajurit-prajurit yang dikirim ke Indonesia hanya menjalankan tugas yang berkaitan dengan politik.

Baca juga: Sinopsis Clarice, Sekuel The Silence of the Lambs, Segera di Mola TV

Mereka kurang mengetahui atau bahkan memahami konteks sejarah yang memuat kisah kekejaman prajurit Belanda terhadap penduduk pribumi.

Sebagai contoh, pihak Belanda meyakini bahwa korban yang dibunuh oleh pasukan Westerling hanya sekitar 3.000 orang. Hal ini berbeda dengan pendapat para sejarawan Indonesia yang menyebut korban pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 40.000 jiwa.

Hal tersebut menjadi fokus sang sutradara, Jim, untuk membeberkan fakta sejarah bagi dua sisi, baik bagi warga Belanda maupun masyarakat Indonesia.

Jim Taihuttu merupakan sutradara The East yang memiliki darah Maluku dari nenek moyangnya.DOK. NEW AMSTERDAM FILM COMPANY/MILAN VAN DRIL Jim Taihuttu merupakan sutradara The East yang memiliki darah Maluku dari nenek moyangnya.

Kerja sama lintas negara

The East merupakan produksi film dari hasil kerja sama tiga negara, yakni Belanda, Indonesia, dan Belgia. Kerja sama ketiga negara terlihat dari jasa orang di balik layar. Selain disutradarai oleh Jim yang merupakan keturunan Indonesia, film ini diproduseri oleh Sander Verdonk asal Belanda dan Shanty Harmayn asal Indonesia.

Rumah produksi Indonesia, yaitu Base Entertainment, dipercaya untuk menggarap film tersebut bersama production house asal Belanda, New Film Amsterdam Company dan XYZ Films.

Sementara itu, para tokoh yang bermain peran pada film The East juga berasal dari lintas negara. Selain Martijn Lakemeier (Johan De Vries), Marwan Kenzari (Raymond Westerling), dan beberapa prajurit yang berasal dari Belanda, terdapat aktor asal Indonesia, seperti Lukman Sardi, Putri Ayudya, dan Yayu Unru sebagai penduduk lokal Indonesia.

Baca juga: Hadirkan Satir dan Komedi Gelap di Medan Perang, Catch-22 Tayang Ekslusif di Mola

Untuk lokasi syuting, The East memilih sebuah desa wisata di Pacitan, Jawa Timur (Jatim), sebagai latar. Beberapa latar pada film juga diambil di Belanda dan Belgia.

Selain dapat mengetahui sisi sejarah lain dari kekejaman Westerling, penonton juga bisa mengetahui kehidupan masa lalu masyarakat Indonesia pasca-proklamasi. Hal ini tentu menjadi pengalaman berharga untuk semakin meningkatkan jiwa nasionalisme di dalam diri.

Sebagai informasi, film yang mendapatkan rating 7.0 di IMDb tersebut layak untuk disaksikan sebagai cara menyambut Hari Kemerdekaan. Saat ini, film tersebut sudah bisa ditonton secara eksklusif di Mola.

Kamu bisa mengakses laman mola.tv pada web browser atau aplikasi pada perangkat Android atau iOS.


Terkini Lainnya

Rizky Febian dan Mahalini Gelar Acara Resepsi Berkonsep Internasional

Rizky Febian dan Mahalini Gelar Acara Resepsi Berkonsep Internasional

Seleb
Positif Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warungnya

Positif Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warungnya

Seleb
Haikyuu!! The Dumpster Battle Dipastikan Tayang di Indonesia, Catat Tanggalnya

Haikyuu!! The Dumpster Battle Dipastikan Tayang di Indonesia, Catat Tanggalnya

Film
Polisi Sita Ganja dari Tangan Epy Kusnandar

Polisi Sita Ganja dari Tangan Epy Kusnandar

Seleb
Anggy Umbara Ungkap Alasan Mau Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari

Anggy Umbara Ungkap Alasan Mau Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari

Film
Ini Isi Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Ini Isi Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Seleb
Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Beri Wejangan di Pelaminan

Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Beri Wejangan di Pelaminan

Seleb
Anggy Umbara Sebut Proses Editing Vina: Sebelum 7 Hari Terberat Sepanjang Kariernya

Anggy Umbara Sebut Proses Editing Vina: Sebelum 7 Hari Terberat Sepanjang Kariernya

Film
Anggy Umbara Bingung Vina: Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi dan Mau Diboikot

Anggy Umbara Bingung Vina: Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi dan Mau Diboikot

Film
Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Bintang Emon: Akhirnya Lancar Sampai Pelaminan

Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Bintang Emon: Akhirnya Lancar Sampai Pelaminan

Seleb
Dulu Diam, Ryu Jun Yeol Akhirnya Buka Suara soal Hyeri dan Han So Hee

Dulu Diam, Ryu Jun Yeol Akhirnya Buka Suara soal Hyeri dan Han So Hee

K-Wave
Agensi NewJeans ADOR Adakan Rapat Pemegang Saham untuk Tentukan Nasib Min Hee Jin sebagai CEO

Agensi NewJeans ADOR Adakan Rapat Pemegang Saham untuk Tentukan Nasib Min Hee Jin sebagai CEO

K-Wave
Polisi Sebut Epy Kusnandar Ditangkap Bersama Temannya Sesama Artis

Polisi Sebut Epy Kusnandar Ditangkap Bersama Temannya Sesama Artis

Seleb
Sebelum Meninggal Dunia, Jhonny Iskandar Masih Sempat Live TikTok sampai Tengah Malam

Sebelum Meninggal Dunia, Jhonny Iskandar Masih Sempat Live TikTok sampai Tengah Malam

Seleb
Sebelum Meninggal Dunia, Jhonny Iskandar dan OM PMR Sudah Jadwalkan Reuni Perdana

Sebelum Meninggal Dunia, Jhonny Iskandar dan OM PMR Sudah Jadwalkan Reuni Perdana

Musik
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com