KOMPAS.com - Para pemilik bioskop di Hollywood memprotes keras perilisan film Black Widow di Disney+.
Mereka beranggapan hal itu merusak pasar karena dirilis secara bersamaan di bioskop dan layanan streaming Disney+ pada 9 Juli lalu.
Film yang dibintangi oleh Scarlett Johansson ini meraup pendapatan sebesar 80 juta dollar AS (Rp 67,7 miliar) pada pekan perdana penayangannya di Amerika dan Kanada.
Angka tersebut memecahkan rekor pendapatan terbesar sebuah film di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Space Jam: A New Legacy Geser Black Widow di Puncak Box Office Hollywood
Catatan apik Black Widow semakin terasa manis dengan tambahan uang sebesar 60 juta dollar AS (Rp 50,8 miliar) yang disebut Marvel datang dari Disney+.
Disney mengklaim bahwa mereka mengantongi pendapatan pembukaan global sebesar 200 juta dollar dari bioskop dan layanan streaming mereka dari Black Widow.
Sepuluh hari setelah debut di pasar domestik, National Association of Theatre Owners atau NATO turut mengomentari pencapaian Black Widow.
Strategi perilisan Black Widow dikritik lantaran tak membantu industri bioskop yang tengah bangkit dari keterpurukannya sejak Mei 2020 seperti dilansir Variety.
Baca juga: Segera Tayang, Berikut 4 Fakta Menarik Film Black Widow
Keberhasilan Disney semakin membuat studio-studio lain mengesampingkan nilai eksklusivitas untuk merilis film di bioskop sebelum dijual ke layanan streaming.
Sebelum era pandemi, film-film besar biasanya harus bertahan setidaknya 75 hari di layar lebar sebelum beralih ke layanan streaming.
Kini hal tersebut sudah tidak relevan lagi mengingat semua studio memiliki layanan streaming masing-masing.
NATO percaya jika Black Widow dirilis secara eksklusif di bioskop pendapatan Disney bisa menyentuh kisaran angka 90-100 juta dollar untuk pembukaannya.
Baca juga: Sukses Besar, Black Widow Dianggap Selamatkan Nasib Bioskop Amerika
Disney pun tak harus gigit jari ketika Black Widow mengalami penurunan pendapatan sebesar 69 persen di pekan kedua penayangannya.
Hal tersebut diakibatkan potensi besar dari pembajakan karena Black Widow sudah dapat diakses melalui layanan streaming.
"Pembajakan sudah dipastikan sudah dan akan terus memengaruhi performa Black Widow di pasar internasional di mana film mereka belum diedarkan," kata NATO.
NATO percaya strategi perilisan film serentak seperti yang dilakukan Disney sudah harus ditinggalkan di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.