JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor senior Tyo Pakusadewo akhirnya kembali menghirup udara bebas setelah ditahan karena kasus penyalahgunaan narkoba.
Diketahui, Tyo Pakusadewo ditangkap di kediamannya pada 14 April 2020 dengan barang bukti berupa satu bungkus ganja seberat 18 gram beserta alat isap sabu.
Dalam acara Rumpi Trans TV, Tyo akhirnya menceritakan berbagai pengalamannya selama di penjara.
Baca juga: Tyo Pakusadewo Sempat Dijauhi Anak-anak saat Masuk Penjara Kedua Kalinya
Tyo Pakusadewo mengaku lebih dekat dengan Tuhan setelah melewati masa tahanan keduanya.
Pemain film Surat dari Praha ini memiliki banyak waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri dengan Tuhan selama di dalam sel.
"Karena kalau biasanya tidak di luar penjara itu kita sibuk dan lain-lain, tapi kalau di dalam itu banyak sekali waktunya tersedia untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa," ucapnya.
Baca juga: Tyo Pakusadewo Konsumsi Ganja demi Redakan Nyeri Efek Stroke dan Parkinson
Adapun alasan Tyo Pakusadewo menggunakan ganja adalah untuk meredakan rasa nyeri efek dari penyakit stroke dan Parkinson yang dideritanya.
Aktor berusia 57 tahun itu mengaku mendapat informasi bahwa ganja bisa sedikit meredakan rasa nyeri saat Parkinsonnya kambuh.
Terlepas dari fungsi medisnya, Tyo Pakusadewo sadar bahwa mengonsumsi ganja merupakan sebuah pelanggaran hukum di Indonesia.
Baca juga: Tyo Pakusadewo Akui Lebih Dekat dengan Tuhan Setelah Bebas dari Penjara
"Ya kalau ikutin aturan pemerintah memang enggak boleh, tapi beberapa dokter sih menyarankan. Tapi that's what happened," tuturnya.
Tyo Pakusadewo mengaku bersyukur karena ditangkap kedua kalinya pada April tahun lalu.
Dengan demikian, ia merasa bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Kemungkinan Tyo Pakusadewo Bebas April
Tyo Pakusadewo tak bisa memungkiri bahwa anak-anaknya sempat menjauh saat dirinya masuk penjara untuk kedua kalinya.
"Kalau pun menjauh ya saya ngerti. Menjauh untuk waktu tertentu yang saya paham, tapi sekarang sudah kembali normal," kata Tyo.
Salah satu penyesalan terbesar Tyo Pakusadewo adalah kegagalannya menemani ibunda pada saat-saat terakhir.
Baca juga: Divonis 1 Tahun Penjara, Tyo Pakusadewo Tak Ajukan Banding dan Soroti Penyidik
Pada 2018, Tyo Pakusadewo tak mendapat izin untuk menemani sang ibu di rumah sakit.
Padahal Tyo sudah mengira itu akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang ibu.
Sejak saat itu, Tyo Pakusadewo akhirnya tak percaya lagi dengan istilah rehabilitasi untuk keluar dari jerat narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.