JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret lalu membuat banyak orang kelimpungan, tak terkecuali desainer busana Anne Avantie.
Bagaimana tidak, Anne Avantie punya total 600 karyawan dan selama delapan bulan toko busananya harus tutup.
Berikut kegelisahan Anne Avantie saat berbincang dengan Daniel Mananta.
Anne Avantie mengakui dengan apa adanya bila ia merasa stres dan depresi dengan kondisi tersebut.
Menurut Anne Avantie, stres adalah hal yang manusiawi di tengah pandemi Covid-19.
"Aku memilih yang pertama, aku apa-apa. Aku stres. Karena apa? Begitu banyak jiwa bergantung di bawah Yayasan Anne Avantie dan aku enggak bisa berbuat apa-apa, aku enggak bisa nolong kamu," kata Anne Avantie, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: 8 Bulan Terpaksa Tutup Toko dengan 600 Karyawan, Anne Avantie Akui Stres
Wanita berusia 54 tahun ini juga tak segan membeberkan perasaannya kala merasa depresi.
Meski ada harapan, Anne Avantie mengaku kebingungan karena tak tahu harus berbuat apa.
"Depresi tuh rasanya beban tapi tidak bersolusi. Enggak bisa berbuat apa-apa," ungkap Anne Avantie.
Berdasarkan pengalamannya, Anne Avantie berujar dalam berusaha lepas dari depresi, apapun emosi yang dirasakan tak boleh dihindari.