JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi fakta kehidupan bahwa ikan cupang terkadang jatuh sakit. Namun, sebagian besar penyakit yang dialami ikan cupang dapat dicegah dengan menjaga kebersihan akuarium ikan dan memberinya makanan yang sesuai.
Mengenali tanda ikan cupang sakit mudah diketahui. Salah satunya, ikan cupang yang awalnya semangat tiba-tiba berubah menjadi lebih banyak diam.
Ada banyak penyakit yang menyerang ikan cupang, tetapi berikut ini sejumlah penyakit yang sering menyerang ikan cupang dikutip dari Love to Know Pets, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Ketahui, Ini Tanda Ikan Cupang Mau Mati
Sirip, mulut, dan ekor akan rusak dan membusuk seiring berjalannya waktu. Jika infeksi jamur tidak terlihat, kemungkinan besar ikan tersebut menderita busuk sirip.
Ini biasanya disebabkan kondisi air yang buruk, yang membuat ikan cupang stres dan menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuhnya melawan penyakit.
Jika tidak diobati, infeksi akan masuk ke tubuh ikan cupang dan akhirnya membunuhnya.
Perawatan terdiri atas penggantian air secara menyeluruh serta pengobatan ikan dengan tetrasiklin untuk infeksi bakteri awal dan obat antijamur untuk mencegah infeksi sekunder oportunistik.
Baca juga: Penyebab Ikan Cupang Kelebihan Berat Badan dan Cara Mencegahnya
Selanjutnya, penyakit yang sering menyerang ikan cupang adalah sembelit. Penyaki ini disebabkan memberi ikan cupang berlebihan.
Tanda-tanda sembelit, termasuk kurangnya nafsu makan, perut membengkak, dan tidak adanya kotoran di dasar akuarium.
Pengobatannya sering kali melibatkan puasa ikan cupang selama satu atau dua hari. Pengobatan lain. memberi makan ikan cupang satu kacang polong beku dengan kulitnya dibuang.
Seratnya membantu memindahkan penyumbatan. Buang bagian kacang yang tidak dimakan setelah 20 menit.
Baca juga: 6 Penyebab Warna Ikan Cupang Memudar dan Cara Mengatasinya
Ichthyophthirius multifiliis, sebuah ekotparasit (parasit yang hidup di luar tubuh) yang membungkus dirinya sendiri di dalam bercak-bercak putih di kulit dan sisik ikan, adalah penyebabnya.
Jika terapi tidak diberikan, hal ini akan mempengaruhi tubuh. Dalam hampir semua kasus, membunuh inang dari waktu ke waktu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya