JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur dapat tumbuh liar di alam terbuka seperti di pekarangan rumah, di hutan atau di tempat pembuangan limbah. Karena banyak jamur liar, diperlukan pengetahuan untuk mengenali ciri-ciri dan jenisnya.
Apakah jamur yang ditemui merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi, jamur yang berkhasiat untuk obat atau justru jamur yang beracun.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (15/6/2022), berikut beberapa jenis jamur yang perlu diketahui.
Baca juga: Simak, Ini Cara Membasmi Jamur pada Teras Rumah
Ada banyak jamur yang dapat dimakan, misalnya jamur tiram (Pleurotus sp), jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur kuping (Auricularia polytrichha), jamur kancing dan champingnon (Agaricus bisporus), jamur Shitake (Lantinus edodes), dan jamur sawit.
Ada pula beberapa jenis jamur yang dapat digunakan sebagai obat, seperti jamur Ling Zhi, Shitake, Maitake, Kordiseps, Kombucha, Agaricus Blazei Murril.
Selain jamur yang dapat dikonsumsi dan berkhasiat sebagai obat, ada juga jamur beracun, seperti Amanita muscaria, Lepoita, Russula, Collybia, dan Boletus.
Ada beberapa cara mengenali jamur beracun alias ciri-ciri jamur beracun. Pertama, jamur beracun apabila dipegang di bagian kulit permukaannya terasa berlendir, licin dan lengket seperti lem.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jamur di Furnitur
Jamur beracun memiliki cawan atau cincin melingkar pada batang jamur dibawah bulatan payung. Kebanyakan jamur beracun memiliki tanda-tanda seperti ini, walaupun tidak semua jamur yang memiliki cawan atau cincin melingkar adalah jamur beracun.
Jamur beracun juga memiliki warna menyolok seperti warna merah, biru, kuning, hitam, putih ataupun warna lainnya. Jangan sampai tertipu akan warna, sebab bisa jadi semakin indah warnanya semakin beracun.