Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Pot Keramik dan Pot Terakota, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 07/04/2022, 20:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada berbagai macam material pot tanaman, dari pot keramik, plastik, terakota, fiberglass, beton, hingga logam.

Masing- memiliki material memiliki plus dan minusnya tesendiri, terlepas dari kemampuannya membuat tanaman terlihat lebih indah.

Baca juga: Pot Plastik, Pot Keramik, Pot Beton, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Jika ingin menggunakan material pot yang mungkin jarang digunakan orang-orang, kamu dapat memilih pot keramik dan pot terakota.

Dikutip dari The Spruce, Kamis (7/4/2022), terakota adalah material keramik tanpa glasir yang agak berpori dan terbuat dari tanah liat. Pot ini berwarna coklat kemerahan.

Sementara itu, pot keramik cenderung terbuat dari bahan tanah yang lebih padat, tidak terlalu berpori, dan selalu dilapisi glasir, baik di dalam maupun di luar pot. 

Baca juga: 3 Campuran Tanah Pot untuk Lidah Buaya Tumbuh Subur

Ilustrasi pot keramik.SHUTTERSTOCK / tete_escape Ilustrasi pot keramik.

Jika dilihat dari materialnya, pot keramik lebih terlihat menarik karena tampilannya yang berglasir.

Meski demikian, baik pot keramik maupun pot terakota, keduanya menawarkan keuntungan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini kelebihan dan kekurangan pot keramik serta pot terakota. 

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Pot Plastik untuk Tanaman

Keuntungan

Terakota adalah material pot tanam klasik yang memiliki warna netral dan hangat sehingga membuat hampir semua tanaman terlihat bagus. 

Terkait kualitas dan harga, pot terakota cukup beragam, dari sangat murah hingga sangat mahal.

Bahkan, ada pot terakota khas Italia yang sangat tahan lama dan tahan beku mirip pot keramik kelas atas. Keramik berglasir bisa bertahan selama beberapa dekade.

Baca juga: Penyebab Munculnya Residu Putih pada Pot Terakota dan Mengatasinya

Kekurangan

Ilustrasi pot terakota.SHUTTERSTOCK / Paul Maguire Ilustrasi pot terakota.

Untuk bobot, pot keramik dan terakota sama-sama cukup berat, terlebih jika sudah terisi tanah dan tanaman.

Namun, pot berukuran besar dapat diringankan. Caranya, mengisi bagian bawah pot dengan botol plastik kosong kedap udara sebelum mengisinya dengan tanah pot. 

Selain itu, baik pot keramik maupun pot terakota, sama-sama rapuh dan hampir selalu pecah bila terjatuh.

Di bawah pengaruh cuaca, material tanah liat dari pot terakota yang murah dapat mengalami pengelupasan.

Baca juga: 5 Cara Mempercantik Pot Terakota yang Sudah Usang

Kekurangan lainnya adalah pot terakora yang tidak dilapisi atau disegel pada bagian dalamnya dapat mengering dengan cepat setelah diisi dengan tanah.

Sebab, tanah liat adalah material berpori yang bernapas dan memungkinkan kelembapan dengan mudah keluar.

Sementara itu, keramik berglasir atau terakota yang sudah diglasir pada bagian dalamnya tidak akan mudah kering dan lebih tahan lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com