Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Didorong Hadirkan Perumahan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/11/2021, 19:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendorong pembangunan perumahan ramah lingkungan atau green housing.

Salah satunya bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam menyediakan kompor induksi (listrik) bagi para debitur Kredit Pemilikan Rumah atau KPR BTN dan memberikan bantuan bibit pohon pada perumahan yang dibiayai oleh perseroan.

“Kami mendorong setiap pengembang agar dalam pembangunan perumahannya memperhatikan aspek lingkungan, sehingga kami berkomitmen untuk memberikan bantuan satu bibit pohon untuk satu rumah, agar lingkungan perumahan bisa hijau,” ujar Direktur Wholesale Risk and Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti dalam siaran pers, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Kini Ada Aplikasi yang Mudahkan Prajurit TNI AD Ajukan KPR BTN

Novie mengungkapkan, BTN akan mendorong pembiayaan rumah berbasis ramah lingkungan dengan menggandeng berbagai pihak seperti PLN untuk kompor induksi.

Ini untuk mendorong target pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan satu juta rumah dan satu juta kompor induksi yang merupakan pengalihan dari LPG agar bisa tercapai.

"Nantinya BTN berencana akan mensyaratkan atau meminta pengembang untuk mewajibkan menamam pohon di setiap unit rumahnya. Target kami bisa menanam 45.000 pohon dalam rangkian acara HUT KPR ke-45,” kata Novie.

Dalam kesempatan tersebut, BTN juga menggelar akad kredit massal BP2BT di Lombok Barat NTB. Novie menuturkan, ada sekitar 1.300 unit rumah yang dilakukan akad dengan debitur.

Baca juga: Akad Massal KPR BP2BT Digelar Secara Nasional

Hal ini tentu akan mendukung target BTN dalam menyalurkan KPR BP2BT sekitar 11.000 unit hingga akhir tahun 2021.

“Dalam rangkaian HUT KPR ke-45, kita memiliki target untuk BP2BT sebanyak 11.000 unit. Tanggal 20 November lalu sudah mencapai sekitar 6.357 unit. Angka ini cukup luar biasa sehingga BTN optimistis hingga akhir tahun bisa mencapai 11.000," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com