Penyiraman dari Bawah Dapat Menyelamatkan Tanaman? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa disadari, penyiraman tanaman menjadi hal yang memengaruhi kehidupan tanaman dan bisa menjadi salah satu faktor tanaman tersebut layu dan mati karena air yang terlalu berlebihan.

Lantas, bagaimana dapat mengukur kebutuhan air setiap tanaman?

Melansir dari Well and Good, Sabtu (20/11/2021), menurut Erin Marino, direktur pemasaran toko tanaman The Sill, dengan penyiraman dari bawah ke atas, Anda dapat memberikan air tanaman di tempat yang paling membutuhkannya yakni tepat di akarnya.

Baca juga: 3 Tanaman Feng Shui yang Netralkan Energi Negatif di Kamar Mandi

"Melalui lubang di bagian bawah pot, air memenuhi campuran pot seperti spons, dan akar dapat menjangkau air itu dan menariknya ke atas," kata Marino. 

PEXELS/COTTONBRO Ilustrasi tanaman hias di dalam pot. Piring yang ditaruh di bawah pot memungkinkan tanaman memperoleh air dari bawah.

Dapat diaplikasikan di semua jenis tanaman

Metode penyiraman bottom-up atau dari bawah bekerja untuk hampir semua jenis tanaman.

"Jika tanaman Anda memiliki sistem akar yang pendek, seperti kebanyakan sukulen yang telah beradaptasi dengan kondisi kering, mungkin perlu waktu lebih lama bagi akar untuk menarik air dan Anda dapat menemukan penyiraman dari atas ke bawah, langsung dalam campuran pot, bekerja lebih baik," papar Marino. 

Jika Anda tidak yakin kapan tanaman Anda siap untuk disiram, meteran air seperti pengukur sensor kelembapan tanah akan berguna.

Baca juga: Panduan Cara Membuat Pupuk Kandang untuk Tanaman di Rumah

"Pengukur air bisa sangat membantu," sebut Marino.

"Saya menemukan bahwa mereka sangat membantu untuk tanaman yang lebih besar, di mana menggali jari ke dalam tanah tidak bisa dilakukan. Saya sangat merekomendasikannya. itu untuk siapa saja yang cenderung menyirami tanaman mereka," imbuhnya.