Pemberian Pupuk NPK, Lebih Baik Ditabur atau Dilarutkan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, agar tanaman dapat tumbuh subur dan baik juga memerlukan nutrisi.

Nutrisi ini terkandung di dalam pupuk, sehingga pemberian pupuk secara teratur dan sesuai dosis menjadi satu hal faktor keberhasilan tumbuhan bisa berkembang dengan baik.

Banyak ragam jenis pupuk yang dapat digunakan, salah satunya pupuk NPK yang dapat menyuburkan tumbuhan buah hingga tanaman hias.

Baca juga: Kenapa Tanaman Harus Diberi Pupuk? Ini Penjelasannya

Mengutip dari kanal Youtube Rumah Informasi, Selasa (26/1/2021), pemberian pupuk NPK ini ada dua cara, yakni dengan ditabur atau ditanam ke tanah, atau sistem kocor atau pelarutan dengan air.

Lantas, dari kedua cara tersebut, manakah yang lebih baik? Simak penjelasannya di sini.

Lebih Merata dengan Dilarutkan

Yang perlu diketahui adalah pupuk NPK memiliki bentuk yang padat, sehingga ketika dilarutkan dengan air akan mempermudah proses penyerapan akar tanaman. Dengan penyerapan yang optimal akan membuat tanaman lebih baik untuk berkembang.

Selain itu, pemupukan dengan sistem kocor dapat dilakukan kapan saja dan tidak harus menunggu musim.

Baca juga: Kenali Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 yang Asli

Namun berbeda dengan sistem tabur pemberiannya lebih efektif pada saat musim hujan karena untuk membantu melarutkan pupuknya atau bisa dengan cara disiram dengan air untuk proses pelarutannya.

Kemudian, dari segi pengaplikasiannya, pemberian pupuk dengan sistem kocor lebih mudah dan akan lebih fokus ke tanaman yang diberikan pupuk, tidak seperti cara pemberian tabur yang akan menyebar kemana-mana.

Kelebihan lainnya adalah lebih hemat serta optimal daripada sistem tabur yang kurang merata.

Selain itu, dengan pengaplikasian sistem kocor, semua akar tanaman akan menerima pupuk dengan merata sehingga akan lebih banyak pupuk yang dapat diserap oleh tanaman. Sehingga sistem kocor ini lebih baik daripada pengaplikasian dengan sistem tabur.