Penulis: VOA Indonesia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Amerika Serikat tidak menerapkan standar ganda dalam hal Israel dan hak asasi manusia (HAM).
Komentar Blinken disampaikan dalam konferensi pers tentang Laporan Negara tentang Praktik HAM 2023 di kantor Departemen Luar Negeri di Washington, pada Senin (22/4/2024).
“Seperti dijelaskan dalam laporan ini, secara umum, ketika kami mengamati HAM dan kondisi HAM di seluruh dunia, kami menerapkan standar yang sama kepada semua orang,” kata Blinken.
Baca juga: Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?
“Dan ini berlaku sama pada semua negara, apakah itu negara musuh, pesaing, sahabat atau sekutu. Dan itu sangat penting,” tambahnya.
Laporan tahunan tentang Praktik HAM tersebut mencakup 198 negara dan wilayah.
Dalam laporan itu terdapat informasi faktual dan objektif berdasarkan laporan yang kredibel mengenai peristiwa yang terjadi sepanjang 2023.
Wartawan sempat mempertanyakan kepada Blinken tentang Gaza dan tuduhan pelanggaran HAM oleh Israel.
“Proses-proses tersebut sedang berlangsung,” klaim Blinken.
“Penting bagi kita untuk meluangkan waktu melakukan yang terbaik untuk mendapatkan fakta guna mendapatkan informasi, untuk melakukan analisis. Sangat menantang untuk melakukan hal ini secara real-time," jelasnya.
Blinken menambahkan, hal terpenting yang harus dipastikan oleh negara demokrasi mana pun adalah menjadi polisi bagi kita sendiri, yakni memastikan diri kita sendiri menegakkan standar yang kita minta dari negara lain.
Baca juga: AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel
“Saya percaya Israel sedang dalam proses melakukan hal tersebut berdasarkan pengetahuan atas investigasi terbuka yang mereka miliki. Dan seperti yang saya katakan, ketika terjadi insiden yang menarik perhatian, kita akan mempelajarinya dan terutama apakah ada kemungkinan senjata AS digunakan," ungkap Blinken.
Kalangan pakar internasional mengatakan pada akhir Maret, bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara, yang telah diisolasi dan berada di bawah kendali Israel sejak akhir tahun lalu.
Kelaparan bahkan semakin memburuk di seluruh wilayah tersebut.
Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang.
Blokade tersebut baru sedikit dikendurkan beberapa minggu kemudian di bawah tekanan AS.
Baca juga: Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.