Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Kompas.com - 16/04/2024, 13:16 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan bahwa Iran sementara waktu menutup fasilitas nuklir, usai serang Israel Minggu (14/4/2024) kemarin.

Hal itu diungkapkan Grossi kepada wartawan di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York Amerika Serikat.

Ketika ditanya wartawan apakah dia khawatir tentang kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai pembalasan atas serangan tersebut, Grossi memberikan jawaban.

Baca juga: Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

"Kami selalu khawatir dengan kemungkinan ini. Apa yang bisa saya sampaikan kepada Anda adalah bahwa para pemeriksa kami di Iran diberitahu oleh pemerintah Iran bahwa kemarin (Minggu), semua fasilitas nuklir yang kami periksa setiap hari akan tetap ditutup karena pertimbangan keamanan," terang dia, dikutip dari AFP, Selasa (16/4/2024).

Fasilitas tersebut akan dibuka kembali pada hari Senin, kata Grossi, tetapi pengawas baru akan kembali keesokan harinya.

"Saya memutuskan untuk tidak membiarkan para inspektur kembali sampai kami melihat situasi benar-benar tenang," imbuh dia, sambil menyerukan pengendalian diri yang ekstrim.

Diketahui, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada malam hari dari Sabtu hingga Minggu.

Hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan udara terhadap gedung konsulat di Damaskus yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal.

Israel dan sekutunya menembak jatuh sebagian besar senjata tersebut, dan serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan kecil, namun kekhawatiran mengenai potensi pembalasan Israel tetap memicu kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang besar-besaran.

Namun sebelumnya, Israel telah melakukan operasi terhadap situs nuklir di wilayah tersebut sebelumnya.

Pada tahun 1981, mereka mengebom reaktor nuklir Osirak di Irak pimpinan Saddam Hussein, meskipun ada tentangan dari Washington.

Pada tahun 2018, mereka mengaku telah melancarkan serangan udara rahasia terhadap reaktor di Suriah 11 tahun sebelumnya.

Israel juga dituduh oleh Iran telah membunuh dua fisikawan nuklir Iran pada tahun 2010, dan menculik seorang lagi pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Selain itu, pada tahun 2010, serangan siber canggih yang menggunakan virus Stuxnet, yang dikaitkan oleh Teheran dengan Israel dan Amerika Serikat, menyebabkan serangkaian kerusakan pada mesin sentrifugal Iran yang digunakan untuk pengayaan uranium.

Israel menuduh Iran ingin memperoleh bom atom, namun Teheran membantahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com