Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Diam-diam Sepakat Kirim Lebih Banyak Bom dan Pesawat Tempur ke Israel

Kompas.com - 31/03/2024, 17:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden dilaporkan diam-diam telah menyetujui pengiriman lebih banyak bom dan pesawat tempur baru untuk Israel dalam beberapa hari terakhir.

Perang Israel di Gaza terus berlangsung dengan kehancuran yang meluas, pengungsian, dan kematian di seluruh wilayah tersebut.

Israel telah berjanji untuk melakukan serangan ke kota Rafah selatan, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi mencari perlindungan meski ada peringatan akan ada dampak kemanusiaan yang akan terjadi.

Baca juga: Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

"Senjata yang disetujui pada pekan ini oleh Presiden AS mencakup 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 500 pon," lapor surat kabar Washington Post pada Jumat (29/3/2024).

Surat kabar itu mengutip keterangan dari pejabat Departemen Luar Negeri AS bagian Pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

Disebutkan, Pemerintah AS pada pekan lalu menyetujui pengalihan 25 mesin dan jet tempur F-35A.

Pesawat dan mesinnya diperkirakan bernilai sekitar 2,5 miliar US dolar (sekitar Rp 37,9 triliun).

Penjualan tersebut belum diberitahukan secara publik, dan tidak ada pengumuman terkait di situs Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan di mana pemberitahuan tersebut biasanya dipasang.

Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu semakin berselisih dalam beberapa pekan terakhir, perselisihan yang terbaru adalah setelah AS gagal memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Netanyahu membalas dengan secara tiba-tiba membatalkan rencana kunjungan antar lembaga Israel ke Washington untuk membahas alternatif AS terhadap serangan Israel ke Rafah.

Baca juga: Nasib Hubungan AS-Israel Setelah AS Loloskan Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Pertemuan tersebut sekarang sedang dijadwalkan ulang. Namun perselisihan tersebut tampaknya tidak mempengaruhi kesediaan Biden untuk terus memasok senjata ke Israel.

Keputusan untuk secara diam-diam memberi lampu hijau atas senjata bernilai miliaran dolar tersebut muncul ketika adanya tuntutan dari rekan Biden yang semakin banyak di Partai Demokrat.

Mereka mendesak presiden untuk memberikan persyaratan tambahan senjata kepada Israel berdasarkan perilaku militer Israel dan menghilangkan hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan internasional.

Dua minggu lalu, setengah lusin senator Partai Demokrat mengirim surat kepada Biden yang mendesaknya untuk menghentikan penjualan senjata ke Tel Aviv.

Menurut para senator tersebut, karena saat ini Tel Aviv melanggar UU tahun 1961 yang melarang penjualan senjata ke negara-negara yang menghalangi pengiriman bantuan Amerika.

“Amerika Serikat tidak boleh memberikan bantuan militer kepada negara mana pun yang mengganggu bantuan kemanusiaan AS,” tulis senator Bernie Sanders, Chris Van Hollen, Jeff Merkley, Mazie Hirono, Peter Welch, Tina Smith, Elizabeth Warren dan Ben Ray Lujan, dikutip dari Anadolu Agency.

Baca juga: Israel Tetap Serang Gaza meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

“Hukum federal sudah jelas, dan mengingat urgensi krisis di Gaza, dan berulang kali penolakan Perdana Menteri Netanyahu untuk mengatasi kekhawatiran AS mengenai masalah ini, tindakan segera diperlukan untuk menjamin perubahan kebijakan oleh pemerintahannya,” tambah mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com