Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intensitas Serangan Tentara Israel di Tepi Barat Meningkat

Kompas.com - 15/10/2023, 10:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel terus menggempur Jalur Gaza dari udara. Warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel pun diliputi ketegangan. Ada laporan peningkatan serangan terhadap mereka oleh pemukim dan tentara.

Sejak Sabtu (7/10/2023) lalu, sedikitnya 55 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 1.100 lainnya terluka.

Menurut aktivis hak asasi manusia Samir Abu Shams, tentara Israel telah melanggar berbagai hukum internasional, terutama Konvensi Jenewa, yang menekankan bahwa warga sipil tidak boleh terluka dalam situasi perang dan konflik bersenjata.

Baca juga: Perang Israel-Hamas Jadi Ujian Diplomasi Bagi China dan India

"Apa yang kita lihat hari ini adalah pasukan pendudukan memasuki wilayah sipil, menciptakan gesekan, dan menargetkan warga sipil dengan tembakan tanpa alasan," ujar pria berusia 60 tahun dari Tulkarem itu, dikutip dari Al Jazeera.

"Sebagian besar kasus penembakan yang dilakukan Israel adalah terhadap warga sipil Palestina yang sedang melintas di jalan atau pergi ke tempat kerja mereka," tambahnya.

Di satu sisi, lanjut Abu Shams, Israel mengisolasi Jalur Gaza dari Tepi Barat.

"Di sisi lain, mereka membalas dendam terhadap warga sipil di Tepi Barat yang diduduki dan mengambil langkah-langkah untuk mempersenjatai para pemukim dan memberikan instruksi untuk menembaki pria, wanita, dan anak-anak," katanya.

Pada Jumat (14/10/2023), Karem al-Jallad sedang dalam perjalanan pulang dari pasar sayur Tulkarem menuju rumahnya di distrik selatan kota sekitar pukul 20.20 (17:30 GMT).

Dia berada di jalan dekat pemukiman Yahudi Gishuri, yang menghubungkan bagian barat Tulkarem dengan bagian selatannya.

Tentara Israel menembaki mobilnya dan al-Jallad, yang mengira itu adalah bom suara, terus mengemudi.

Baca juga: Memahami Tujuan Israel Menginvasi Gaza di Jalur Darat

Namun, ia terkena tiga kali tembakan peluru tajam: di dada, tangan, dan bahu.

"Ada lima peluru di bagian depan mobil Karem," kata sepupunya, Alaa al-Jallad.

Baca juga: Hezbollah Akan Gabung ke Hamas Lawan Israel jika Waktunya Tepat

"Karem terus mengemudi di jalan hingga mencapai bundaran al-Safir, dan dari sana ia dipindahkan dengan ambulans ke rumah sakit setempat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com