Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Olimpiade Rusia Resmi Dibekukan Terkait Aneksasi Wilayah Ukraina

Kompas.com - 13/10/2023, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Rusia (ROC) telah dibekukan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah secara sepihak memutuskan untuk mengakui organisasi olahraga regional di empat wilayah Ukraina yang dianeksasi sebagai anggota.

Keempat organisasi regional tersebut, yakni di Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia, mewakili sebagian wilayah Ukraina yang diduduki dan dianeksasi secara ilegal, yang menurut IOC, berada di bawah wewenang Komite Olimpiade Nasional Ukraina.

Langkah yang diambil oleh ROC pada tanggal 5 Oktober ini disebut merupakan pelanggaran terhadap Piagam Olimpiade karena melanggar integritas teritorial Komite Olimpiade Nasional Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-595 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky ke Markas NATO | Bantuan Terbaru AS

Dilansir dari DW, Juru Bicara IOC Mark Adams menyebut Komite Olimpiade Rusia tidak lagi berhak untuk beroperasi sebagai Komite Olimpiade Nasional, seperti yang didefinisikan dalam Piagam Olimpiade, dan tidak dapat menerima dana apa pun dari gerakan Olimpiade.

Larangan ini menghilangkan hak ROC untuk mendapatkan pendanaan dari IOC yang berbasis di Swiss, yang bernilai jutaan dolar dalam setiap siklus pendanaan Olimpiade empat tahunan.

Namun, penangguhan ini tidak langsung berdampak pada atlet Rusia yang kembali berkompetisi di ajang olahraga internasional sebagai atlet netral.

Langkah IOC disambut baik oleh Ukraina namun dikecam Rusia.

Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyambut baik langkah tersebut, menyebutnya sebagai keputusan penting.

"Kami berkomunikasi dengan mitra kami bahwa olahraga tidak bisa berada di luar politik ketika sebuah negara teroris melakukan genosida dan menggunakan atlet sebagai propaganda," ujarnya.

Moskwa, di sisi lain, mengecam keputusan tersebut punya motif politik.

"IOC telah mengambil keputusan kontraproduktif dan bermotif politik. Atlet-atlet Rusia, yang mayoritas masih dilarang tampil di ajang internasional, sama sekali tidak terpengaruh oleh langkah ini," ujarnya.

Baca juga: Presiden Ukraina Tiba di Markas NATO, Kunjungan Pertama sejak Invasi Rusia

Berbeda dengan klaim Moskwa, IOC di bawah Presiden Thomas Bach justru dituduh terlalu bersimpati pada Rusia.

Tdak hanya terkait invasi besar-besaran ke Ukraina, tapi juga karena tidak mengikutsertakan seluruh atlet dan tim negara tersebut dalam olimpiade apa pun meski telah terbukti ada tuduhan doping yang didukung negara.

IOC awalnya melarang Rusia dan sekutunya, Belarusia dari acara olahraga internasional setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-594 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Cemaskan Perang Hamas-Israel | Rusia Gagal Gabung Dewan HAM PBB

Namun, beberapa bulan lalu, IOC merekomendasikan kepada federasi-federasi olahraga untuk mengizinkan Rusia dan Belarusia untuk kembali sebagai atlet netral dalam acara-acara individu dan dengan persyaratan yang ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com