Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Melanesia Putuskan Gerakan Papua Merdeka Tak Penuhi Kriteria Bergabung

Kompas.com - 29/08/2023, 07:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Sumber ABC News

VANUATU, KOMPAS.com - Para pemimpin Melanesia menolak dorongan dari aktivis pro-kemerdekaan di Papua untuk bergabung dengan kelompoknya, karena mereka tidak dapat mencapai konsensus mengenai pencalonan tersebut.

United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sudah mengajukan keanggotaan penuh dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) yang mencakup Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.

Langkah ini dinilai akan memberikan kemenangan diplomatik yang langka bagi ULMWP dalam usahanya mencari pengakuan internasional.

Baca juga: PM Selandia Baru Serukan Pembebasan Segera Pilot yang Disandera di Papua

Namun, para pemimpin Melanesia tetap tidak menunjukkan komitmennya terhadap gagasan tersebut meski telah mengadakan serangkaian pertemuan di ibu kota Vanuatu, Port Vila, pekan lalu.

Para diplomat Indonesia juga dengan gigih melobi para pemimpin Melanesia mengenai masalah ini, hingga melakukan aksi mogok kerja ketika pemimpin ULMWP Benny Wenda hendak berpidato dalam pertemuan tersebut pada Rabu (23/8/2023).

Pada Jumat (25/8/2023), para pemimpin MSG mengeluarkan pengumuman resmi akhir yang sepertinya menutup pintu keanggotaan, dengan mengatakan ULMWP tidak memenuhi kriteria yang ada dan kelompok MSG tidak dapat mencapai "konsensus" mengenai masalah ini.

'Pukulan besar'

Tess Newton Cain, dari Griffith Asia Institute, mengatakan para aktivis Papua akan sangat kecewa dengan hasil ini.

"Apa yang dikatakan tampaknya menunjukkan tidak ada jalan bagi mereka untuk menjadi anggota sehingga akan menjadi pukulan besar," katanya.

Newton Cain mengatakan, tidak mengherankan kalau lima pemimpin dalam pertemuan tersebut tidak akan mampu mencapai konsensus meski ULMWP telah memenuhi kriteria keanggotaan.

Baca juga: Militer AS Akan Punya Akses Tanpa Hambatan di Pangkalan Papua Nugini

"Kami belum mendengar dari Benny Wenda atau juru bicara ULMWP lainnya bagaimana perasaan mereka mengenai hal ini, tetapi mereka mungkin menganggap bahwa tiang gawang telah dipindahkan," ucapnya.

Berbagai aksi unjuk rasa telah diorganisir dalam beberapa minggu terakhir di berbagai kota besar dan kecil di Papua, termasuk satu di kota Jayapura pada hari Selasa minggu lalu, di mana puluhan demonstran berhadapan dengan polisi Indonesia.

Para aktivis mengatakan beberapa dari unjuk rasa tersebut telah diredam secara paksa.

Menurut informasi dari juru bicara pro-kemerdekaan dan TNI, seorang anggota militer Indonesia ditembak mati dalam sebuah serangan di dataran tinggi tengah Papua, awal pekan lalu.

Memperebutkan pengaruh

Pertemuan para pemimpin MSG juga dibayangi oleh persaingan strategis yang lebih luas di Pasifik, dengan kehadiran diplomat Australia dan China sebagai "tamu istimewa".

Kamis pekan lalu, para pemimpin mengatakan mereka sudah menandatangani deklarasi bersama baru mengenai keamanan regional, namun belum merilis dokumen tersebut ke publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com