Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Larangan Pakai Parfum di Restoran Sushi London

Kompas.com - 17/06/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Restoran Sushi Kanesaka di London meminta para tamu untuk menahan diri dari memakai parfum agar tidak mengganggu pengalaman indrawi pengunjung lainnya saat menyantap makanan.

Wewangian yang kuat, kata restoran itu, dapat menutupi aroma cuka yang menyegarkan dan aroma ikan itu sendiri.

Pertanyaannya, apakah parfum pada kencan makan malam cenderung membuat makanan dan minuman terasa lebih buruk?

Baca juga: Influencer Brasil Luncurkan Parfum Berbahan Dasar Keringatnya, Disebut Punya Kekuatan Pemikat

"Bau adalah bagian terpenting dari mencicipi," kata Prof Barry Smith, direktur Institute of Philosophy di University of London's School of Advanced Study, seperti dikutip dari laporan Guardian.

"Yang Anda dapatkan dari lidah adalah garam, manis, asam, gurih. Semua rasa lainnya berasal dari hidung," tambahnya.

Namun, Smith menunjukkan bahwa penciuman memiliki dua komponen: bau yang dihirup dari lingkungan dan bau yang keluar dari mulut melalui hidung selama pernafasan.

“Bisakah bau lingkungan mengganggu bau di mulut Anda? Saat Anda mengecap atau menelan, Anda sedang menghembuskan napas, dan kita tidak bisa menghembuskan dan menarik napas pada saat yang sama," ujarnya.

Namun demikian, penelitian dan pengalaman sehari-hari mendukung pandangan bahwa aroma sekitar penting untuk pengalaman bersantap yang lebih luas.

“Aroma lingkungan tersebut pasti dapat memengaruhi rasa makanan dan suasana hati,” kata Prof Charles Spence, seorang psikolog di Universitas Oxford.

“Agak ambigu, ketika Anda mencium sesuatu, apa yang akan dilampirkan oleh otak Anda. Apakah pelayannya, apakah restorannya, apakah makanannya?” tambahnya.

Baca juga: Saat Lemper Dibilang Mirip Sushi oleh Jurnalis Asing KTT G20...

Laporan itu juga menyebut, bau lingkungan yang halus mungkin lebih mudah terganggu oleh parfum.

“Bau ikan sushi yang benar-benar segar sangat halus dan indah, namun tidak kentara, sehingga dapat dengan mudah dikalahkan,” kata Smith.

"Parfum yang lebih kuat mungkin baik-baik saja, di restoran yang menyajikan rasa yang berani, seperti masakan India atau Thailand," tambahnya.

Baca juga: Sepasang Koki Boston Duet Ciptakan Sushi Raksasa, Habiskan Ribuan Lembar Nori

Pada dasarnya, memakai parfum bisa membuat seseorang tampil lebih menarik bagi orang lain dan merasa lebih percaya diri secara internal.

“Anda cenderung membuat pengunjung Anda cemas jika mereka tidak diizinkan memakai wewangian apa pun,” kata Smith. "Parfum dalam jumlah sedikit tampaknya masuk akal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com