Penulis: Rosie Birchard/DW Indonesia
EDINBURGH, KOMPAS.com - Humza Yousaf telah mendobrak tirai pembatas terbesar di Skotlandia. Terpilih sebagai perdana menteri baru, pria berusia 37 tahun itu menjadi warga kulit berwarna pertama dan muslim pertama yang menduduki jabatan puncak di pemerintahan Skotlandia.
"Kakek-nenek saya melakukan perjalanan dari Punjab ke Skotlandia lebih dari 60 tahun yang lalu."
"Sebagai imigran di negara ini, yang nyaris tidak bisa berbahasa Inggris, mereka tidak bisa membayangkan dalam mimpi terliar sekalipun bahwa cucu mereka suatu hari akan menjadi perdana menteri," kata Yousaf dalam pidatonya pada hari Senin (27/3/2023) setelah mengamankan suara mayoritas untuk menggantikan Nicola Sturgeon sebagai pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP).
Baca juga: Menengok Sejarah Tersembunyi Bunker Terbesar di Skotlandia, Tak Banyak Orang Tahu
Politisi perempuan Inggris bernama Zara Mohammed mengatakan, terpilihnya Yousaf adalah "kesempatan penting, tidak hanya bagi Skotlandia, tetapi bagi Muslim di seluruh Inggris."
Mohammed sendiri juga adalah seorang Muslimah pendobrak. Ia menjadi orang Skotlandia pertama, perempuan pertama dan orang termuda yang pernah mengepalai Dewan Muslim Inggris.
"(Kemenangan) ini mengirimkan pesan yang lantang mengenai politik kita, tentang siapa yang bisa menjadi perdana menteri dan siapa yang bisa memimpin bangsa," ujar Zara Mohammed kepada DW.
"Kita sangat terbiasa dengan adanya stereotip dan berita utama bernada negatif, utamanya seputar Muslim."
Pada 2016, Yousaf menarik perhatian dunia saat dia mengucapkan sumpah parlemen dalam bahasa Urdu sambil mengenakan kilt, pakaian tradisional Skotlandia.
Rishi Sunak adalah Perdana Menteri Inggris, sedangkan Leo Varadkar adalah Taoiseach atau Perdana Menteri Irlandia.
Zara Mohammed mengatakan bahwa dalam konteks Inggris, mereka yang telah bermigrasi beberapa dekade lalu dan melawan rasisme dan diskriminasi, harus diberi ucapan terima kasih.
"Ini bukti kerja keras dan ketekunan mereka untuk tidak menyerah," kata Mohammed. "Butuh beberapa generasi untuk sampai ke titik ini dan tekad yang besar untuk bisa mewujudkannya."
Baca juga: Operasi Unicorn dan Rencana Ratu Elizabeth II Wafat di Skotlandia
Yousaf telah menjabat sebagai anggota Parlemen Skotlandia sejak 2011 dan pernah menghadapi kritik di masa lalu.
Sebelum menjadi perdana menteri, dia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Skotlandia saat National Health Service tengah dalam krisis. Skotlandia telah lama memiliki tingkat kematian akibat narkoba tertinggi di Eropa dan harapan hidup paling rendah di Eropa Barat.