EAST PALESTINE, KOMPAS.com - Kecelakaan kereta di Ohio, Amerika Serikat (AS), terjadi pada Jumat (3/2/2023). Sejumlah gerbong yang tergelincir membawa bahan kimia berbahaya.
Kantor berita AFP pada Minggu (5/2/2023) melaporkan, kecelakaan kereta tergelincir ini memicu kebakaran besar dan lepasnya bahan kimia berbahaya.
Sebagian gerbong terbakar, sebagian lagi sengaja ditumpahkan isinya, ada juga yang dibakar sebagian muatannya untuk mempercepat penguapan. Asap dan apinya terlihat hingga 30 kilometer dari tempat kejadian.
Baca juga: 50 Gerbong Tergelincir dan Terbakar di Ohio AS, Warga Sekitar Dievakuasi
Tidak ada korban luka atau korban jiwa yang dilaporkan. Sekitar 50 gerbong dari 140 gerbong kereta Norfolk Southern keluar dari rel pada malam hari di dekat perbatasan negara bagian Ohio dengan Pennsylvania.
Kereta Norfolk Southern ini sedang membawa kargo dari Madison di negara bagian Illinois ke Conway di Pennsylvania, lalu tergelincir di kota kecil East Palestine, Ohio.
Sepuluh dari gerbong yang tergelincir membawa bahan berbahaya, termasuk lima gerbong dengan vinil klorida, menurut laporan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Sabtu (4/2/2023) malam.
Vinil klorida adalah gas tak berwarna yang dianggap karsinogenik oleh Institut Kanker Nasional AS. Bahan kimia ini digunakan untuk membuat pipa PVC plastik putih yang biasa digunakan dalam pipa ledeng.
"Kami belum mengonfirmasi bahwa vinil klorida lepas selain dari perangkat pelepas tekanan (yang dipasang di beberapa gerbong), tulis twit NTSB.
Pelepas tekanan dipakai untuk meredakan penumpukan tekanan di gerbong tanker guna mencegah ledakan.
Baca juga: Uganda Tendang China dari Proyek Rel Kereta, Beralih ke Turkiye
Insiden kecelakaan kereta di Ohio ini menyebabkan 2.000 penduduk kota harus dievakuasi selama beberapa hari.
Wali Kota East Palestine Trent Conaway mengatakan, rapat umum warga akan digelar pada Rabu (15/2/2023) untuk membahas lagi perkembangan penanganan dampak insiden tersebut.
Ia menambahkan, sebagian warganya masih bisa mencium bau aneka bahan kimia. ”Kami akan meminta pertanggungjawaban perusahaan kereta,” katanya.
ABC News pada Selasa (14/2/2023) mewartakan, ada lebih banyak bahan kimia beracun yang diangkut kereta Norfolk Southern daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Selain vinil klorida, bahan kimia berbahaya lainnya antara lain fosgen, hidrogen klorida, etilen glikol monobutil eter, etilheksil akrilat, dan isobutilena.
Kontak dengan etilheksil akrilat dapat menyebabkan rasa terbakar dan iritasi pada kulit dan mata, lali jika terhirup dapat mengiritasi hidung dan tenggorokan, menyebabkan sesak napas dan batuk, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
CDC juga menerangkan isobutilena dapat menyebabkan pusing dan kantuk, sedangkan paparan etilen glikol monobutil eter bisa menimbulkan iritasi pada mata, kulit, hidung dan tenggorokan, serta hematuria atau darah dalam urine, depresi sistem saraf, sakit kepala dan muntah.
Kompas.id melanjutkan, sebagian warga sudah mengajukan gugatan kepada Norfolk Southern Railway, operator kereta tersebut.
Baca juga: Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Kereta Taiwan Dipenjara Hampir 8 Tahun
Mereka meminta Norfolk Southern menanggung biaya pemeriksaan dan perawatan kesehatan terkait insiden kecelakaan kereta di Ohio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.