Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinar Paling Terang Muncul Jauh dari Bumi, Diduga Kematian Bintang Sebesar 30 Kali Matahari

Kompas.com - 15/10/2022, 21:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Para astronom menemukan kilatan cahaya paling terang yang pernah dilihat, dari peristiwa yang terjadi 2,4 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi dan kemungkinan dipicu oleh pembentukan lubang hitam.

Ledakan sinar gamma--bentuk radiasi elektromagnetik paling intens--ini kali pertama terdeteksi oleh teleskop yang mengorbit pada 9 Oktober 2022, dan pancarannya masih diawasi oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Ahli astrofisika Brendan O'Connor mengatakan kepada AFP, ledakan sinar gamma yang berlangsung ratusan detik seperti yang terjadi pada Minggu (9/10/2022) diperkirakan disebabkan oleh kematian bintang masif, yang ukurannya 30 kali lebih besar dari matahari kita.

Baca juga: Mengenal Matahari Buatan China, Rutin Cetak Rekor Baru

Bintang itu meledak dalam supernova, masuk ke dalam hitam, kemudian materi terbentuk dalam piringan di sekitar lubang hitam, jatuh ke dalam, dan dimuntahkan dalam pancaran energi yang bergerak dengan kecepatan 99,99 persen kecepatan cahaya.

Kilatan tersebut melepaskan foton yang membawa rekor energi 18 teraelektronvolt--angka 18 dengan 12 nol di belakangnya--dan berdampak pada komunikasi radio gelombang panjang di ionosfer Bumi.

"Ini benar-benar memecahkan rekor, baik dalam jumlah foton, dan energi foton yang mencapai kita," kata O'Connor, yang menggunakan instrumen inframerah pada teleskop Gemini South di Chile untuk melakukan pengamatan baru pada Jumat (14/10/2022) pagi waktu setempat.

"Sesuatu yang cerah ini, di dekat sini, benar-benar peristiwa sekali dalam satu abad," tambahnya.

Baca juga:

Penelitian sinar gamma dimulai pada 1960-an ketika satelit Amerika Serikat yang dirancang mendeteksi apakah Uni Soviet meledakkan bom di luar angkasa, akhirnya menemukan ledakan seperti itu yang berasal dari luar galaksi Bima Sakti.

"Ledakan sinar gamma secara umum melepaskan jumlah energi yang sama yang dihasilkan Matahari kita sepanjang masa hidupnya dalam rentang beberapa detik--dan peristiwa ini adalah ledakan sinar gamma paling terang," terang O'Connor.

Ledakan sinar gamma ini, yang dikenal sebagai GRB 221009A, kali pertama terlihat oleh teleskop termasuk Teleskop Luar Angkasa Fermi Gamma-ray NASA, Observatorium Neil Gehrels Swift, dan pesawat luar angkasa Wind pada Minggu (9/10/2022) pagi waktu Timur.

Baca juga: Peta Galaksi Bima Sakti Terungkap, Bumi Menuju Lubang Hitam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com