Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Monyet Serang Barat Daya Jepang, Sampai Rebut dan Gigit Bayi

Kompas.com - 28/07/2022, 11:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber ABC News

TOKYO, KOMPAS.com - Orang-orang di kota barat daya Jepang diserang monyet yang mencoba merebut bayi, menggigit dan mencakarnya.

Monyet itu bahkan menyelinap ke taman kanak-kanak.

Dilansir ABC News, serangan terhadap 58 orang sejak 8 Juli itu semakin parah. Balai kota Yamaguchi bahkan menyewa unit khusus untuk memburu hewan dengan senjata penenang.

Baca juga: WHO Belum Sarankan Vaksinasi Massal Cacar Monyet, tapi Desak Semua Negara Berbagi Data Efektivitasnya

Monyet tidak tertarik pada makanan, jadi jebakan tidak berfungsi. Mereka menargetkan sebagian besar anak-anak dan orang tua.

"Mereka sangat cerdas, dan mereka cenderung menyelinap dan menyerang dari belakang, sering memegang kaki Anda,” kata pejabat kota Masato Saito, Rabu (27/7/2022).

Saat berhadapan dengan monyet, instruksinya adalah: Jangan menatap mata mereka, buat diri Anda terlihat sebesar mungkin, seperti dengan membuka mantel Anda, lalu mundur setenang mungkin tanpa membuat gerakan tiba-tiba.

Seorang wanita dilaporkan juga diserang monyet saat menggantung cucian di beranda rumahnya.

Korban lain menunjukkan jari kaki yang diperban. Mereka terkejut dan ketakutan melihat betapa besar dan gemuknya monyet-monyet itu.

Baca juga: Giliran Jepang Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet

Monyet yang meneror masyarakat adalah kera Jepang, jenis yang sering digambarkan sedang mandi dengan tenang di sumber air panas.

Seekor monyet jantan, dengan tinggi 49 sentimeter (1,6 kaki) dan berat 7 kilogram (15 pon), sempat ditangkap Selasa (26/7/2022) oleh tim dengan senjata penenang.

Tidak ada yang terluka parah sejauh ini. Namun semua sudah disarankan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ambulans pun dipanggil dalam beberapa kasus.

Meskipun Jepang adalah negara industri dan perkotaan, sebagian besar tanah di kepulauan ini adalah pegunungan dan hutan.

Baca juga: Jarang Terjadi, Monyet Perampok Lukai 42 Orang di Jepang

Serangan langka terhadap manusia oleh beruang, babi hutan, atau satwa liar lainnya telah terjadi, tetapi umumnya tidak oleh monyet.

Sepertinya tidak ada yang tahu mengapa serangan itu terjadi, dan dari mana tepatnya pasukan monyet itu berasal masih belum jelas.

“Saya belum pernah melihat yang seperti ini sepanjang hidup saya,” kata Saito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com