Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Normalisasi Arab Saudi-Israel dalam Lawatan Biden

Kompas.com - 11/07/2022, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dalam lawatan pekan depan ke Arab Saudi, Israel, dan Tepi Barat, Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mendorong Arab Saudi menuju normalisasi diplomatik dengan Israel.

Bila terwujud, itu akan menjadi perluasan besar dari Kesepakatan Ibrahim, rencana perdamaian Timur Tengah di era Presiden Trump.

Dari kontes kecantikan hingga pertemuan para pemimpin, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan, "Para menteri luar negeri Israel, Maroko, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir berdiri bersama di Israel. Hanya beberapa tahun lalu, pertemuan ini tidak mungkin dibayangkan."

Baca juga: Biden dan Xi Diharapkan Berbicara Beberapa Pekan Mendatang

Blinken menambahkan, ada keterlibatan yang lebih dalam di kawasan itu setelah Kesepakatan Ibrahim pada 2020 yang menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan. Ini dilihat sebagai pencapaian kebijakan luar negeri paling signifikan dari Presiden Donald Trump.

Sebelum perjanjian itu, ada persepsi regional dalam puluhan tahun bahwa perdamaian Arab-Israel tidak bisa dicapai tanpa negara Palestina. Tetapi ketakutan kawasan itu akan bangkitnya Iran membantu mengubah persepsi tersebut.

Biden akan menyatakan dukungannya bagi solusi dua negara ketika bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Tetapi pada saat yang bersamaan, pemerintahannya diam-diam mendorong perluasan kesepakatan tersebut.

Masalah Palestina penting bagi Raja Saudi Salman tetapi putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memiliki pandangan yang berbeda, kata Steven A Cook, cendekiawan senior untuk kajian Timur Tengah dan Afrika di Dewan Hubungan Luar Negeri.

Baca juga: Tanggapi Cuitan Istri Joe Biden, Pentagon Tangguhkan Kontrak Jenderal

Melalui Skype, Cook mengatakan, "Putra mahkota Saudi menyatakan pada musim semi, bahwa dia melihat Israel sebagai sekutu potensial, dan dia melihat normalisasi akan terjadi."

Setelah penerbangan Trump tahun 2017 dari Riyadh ke Tel Aviv, Arab Saudi akan mengizinkan Biden untuk terbang langsung dari Tel Aviv ke Jeddah. Itu akan menjadi yang pertama bagi seorang presiden Amerika dan sinyal lain dari hubungan bilateral yang menghangat, meskipun normalisasi tidak akan segera terwujud.

Pengamat akan memantau apakah Arab Saudi akan mengizinkan penerbangan langsung dari Tel Aviv bagi jemaah haji. Mengingat pengaruh kerajaan itu bagi dunia Muslim, pengakuan Arab Saudi atas Israel akan berdampak signifikan, bahkan di tempat-tempat yang jauh seperti Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia yang bangga akan solidaritasnya pada Palestina.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Tak Ada Normalisasi Saudi-Israel dalam Lawatan Biden.

Baca juga: Salah Baca Teleprompter, Joe Biden Dihujat Warganet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com