Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Turis Selamat dari Longsoran Salju Besar di Pegunungan Tian Shan di Kirgistan

Kompas.com - 11/07/2022, 13:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BISHKEK, KOMPAS.com - Sepuluh orang, termasuk sembilan warga Inggris, dilaporkan selamat dari longsoran salju besar di pegunungan Tian Shan di Kirgistan.

Dilansir dari Guardian pada Senin (11/7/2022), rekaman yang diunggah di Instagram oleh Harry Shimmin, salah satu orang dalam tur trekking, menunjukkan salju mulai memecah gunung di kejauhan, sebelum meluncur ke arah mereka.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor Brasil Mencapai 100 Jiwa

Sementara turis itu terpaku di tempat yang sepertinya jauh dari longsoran awal, salju turun dengan cepat sehingga memaksa kelompok itu untuk berlindung saat salju menutupi mereka.

Shimmin memisahkan diri dari grup tur berpemandu untuk mengambil foto, ketika dia mendengar "suara es pecah di belakang saya", menurut komentar yang diunggah di samping video.

Dia menambahkan: “Saya sudah berada di sana selama beberapa menit, jadi saya tahu ada tempat berlindung tepat di sebelah saya.

“Saya membiarkannya (tumpukan) sampai detik terakhir untuk pindah, dan ya saya tahu akan lebih aman pindah ke tempat penampungan segera.”

Dia mengaku sangat sadar bahwa dia mengambil risiko besar untuk tetap diam, tapi merasa masih memegang kendali. Baru ketika salju mulai turun dan menjadi gelap, dia mulai sulit bernafas.

“Saya menghancurkannya (tumpukan es) dan saya pikir saya mungkin akan mati. ”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Harry Shimmin (@harryshimmin)

Baca juga: Bencana Tanah Longsor di Brasil Kembali Terjadi, Setidaknya 35 Dilaporkan Tewas

Pegunungan Tian Shan sebagian besar terletak di tenggara Kirgistan dan timur lautnya berbatasan dengan China. Wilayah ini merupakan bagian dari jalur perdagangan Jalur Sutra kuno dari Timur Tengah dan Asia ke barat.

Shimmin mengatakan dia tahu sisa kelompoknya lebih jauh, jadi akan aman.

Dia mengaku merasa "pusing" ketika dia menyadari tubuhnya sudah tertutup dengan serbuk es ringan "tanpa goresan".

Keseluruhan kelompok itu seharusnya berjalan di jalur longsoran salju tersebut tak lama setelah insiden itu terjadi.

"Kami hanya akan mendengar gemuruh sebelum lampu padam (gelap tertimpa salju)," katanya membayangkan apa yang mungkin terjadi jika kelompok itu sudah ada di jalur saat longsor terjadi.

Baca juga: Pegunungan Alpen Berubah Warna dari Putih Salju Menjadi Hijau Tumbuhan, Pemanasan Global Kian Gawat?

Anggota lain dari kelompok itu – yang juga termasuk seorang Amerika – menderita luka lutut, sementara satu jatuh dari kuda.

Shimmin menambahkan: “Seluruh kelompok tertawa dan menangis, senang bisa hidup (termasuk gadis yang lututnya terluka). Baru kemudian kami menyadari betapa beruntungnya kami. Jika kita berjalan lima menit lebih jauh dalam perjalanan kita, kita semua akan mati.”

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com