Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Mahasiswa Papua Barat Dibatalkan Tanpa Peringatan

Kompas.com - 22/04/2022, 22:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

ADELAIDE, KOMPAS.com - Efika Kora ingat satu masa ketika ia melihat sebuah pesawat melintasi desanya di atas langit Papua.

Efika yang ketika itu belia membayangkan suatu hari bisa menerbangkannya.

Namun kini, meski dua semester lagi ia akan lulus dari sekolah penerbangannya di Adelaide, Efika yang berusia 24 tahun diminta Pemerintah Indonesia untuk pulang.

Baca juga: Nasib Mahasiswa Indonesia di Rusia, Susah Ambil Uang Kiriman akibat Sanksi Invasi ke Ukraina

Ini mengejutkan bagi Efika, yang adalah satu dari 140 mahasiswa dari Papua Barat di Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat yang beasiswanya diberhentikan tanpa peringatan.

Dengan terjadinya hal yang dianggap tidak biasa ini, mereka gagal mendapatkan gelar pendidikan yang sudah lama diperjuangkan.

"Jujur, saya menangis," ujar Efika.

"Anggapannya, hak untuk mendapatkan pendidikan dirampas dari kami."

Di Australia, 16 mahasiswa sudah diminta untuk pulang.

Dalam sebuah surat yang ditujukan bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra tanggal 8 Februari, pemerintah provinsi Papua mengatakan mahasiswa akan dipulangkan karena tidak menyelesaikan studi mereka tepat waktu.

Surat tersebut menyebutkan bagaimana para siswa harus kembali ke Papua Barat paling lambat tanggal 15 Februari, namun barulah pada tanggal 8 Maret mereka mengetahui tentang keberadaan surat tersebut dari pertemuan dengan KBRI.

"Saya sangat, sangat terkejut. Dan pikiran saya sekejap kosong," ujar Efika.

KBRI dan pemerintah provinsi Papua belum merespons pertanyaan ABC, termasuk mengenai keterlambatan penyampaian surat.

Baca juga: Nasib Mahasiswa S3 dan Dosen, Tinggal di Tenda Meski Berasal dari Universitas Ternama

"Kalian harus bergantian"

Ketika para siswa meminta penjelasan lebih lanjut, mereka diberitahu pihak KBRI bahwa durasi lima tahun untuk studi mereka telah berakhir.

ABC telah melihat SMS staf kedutaan kepada salah seorang siswa, yang mengatakan bahwa keputusan ini sudah final.

"Tidak akan ada perpanjangan beasiswa karena masih ada mahasiswa Papua lain yang juga membutuhkan beasiswa. Jadi kalian harus bergantian," bunyi sebuah pesan.

Seperti Efika Kora, Jaliron Kogoya (kanan) disuruh pulang, padahal beasiswanya dijamin sampai Juli tahun ini.ABC INDONESIA Seperti Efika Kora, Jaliron Kogoya (kanan) disuruh pulang, padahal beasiswanya dijamin sampai Juli tahun ini.
Efika mengatakan tidak mengetahui tentang ketentuan lima tahun beasiswa tersebut.

"Kami tidak pernah mendapatkan surat tertulis yang mengatakan bahwa beasiswa kami akan berlaku selama lima tahun," katanya.

Ia mengatakan hanya diberitahu secara verbal bahwa ia telah menerima beasiswa di tahun 2015, dan akan memulai diplomanya tahun 2018 setelah menyelesaikan kursus bahasa.

Sejumlah siswa juga mengatakan mereka tidak diberikan surat resmi yang menjelaskan kondisi dan durasi beasiswa mereka.

Beberapa siswa mengatakan telah menandatangani kontrak di tahun 2019, beberapa saat setelah beasiswa telah berjalan, yang menjelaskan durasi bagi beberapa jurusan, namun Efika tidak menandatangani dokumen demikian.

Mahasiswa bisnis bernama Jaliron Kogoya mengatakan juga tidak menandatangani persetujuan ini.

Surat sponsor dari pemerintah Papua yang dikeluarkan tahun 2020 menjamin pemberian dana kuliah di University of South Australia hingga Juli tahun ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com