Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Minta 1.000 Rudal Per Hari dari AS

Kompas.com - 26/03/2022, 09:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Ukraina telah memperbarui daftar permintaan bantuan militer dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Mengutip sebuah dokumen yang dipresentasikan kepada anggota parlemen AS, CNN melaporkan pada Kamis (24/3/2022), bahwa Ukraina baru-baru ini mengatakan kepada AS bahwa mereka sangat membutuhkan 500 rudal anti-tank Javelin dan 500 rudal pertahanan udara Stinger per hari.

Ukraina telah beberapa kali mengajukan daftar bantuan senjata ke AS dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: AS Beri Sanksi Baru pada Korea Utara Terkait Uji Coba Rudal ICBM

Tetapi, permintaan baru-baru ini tampaknya mencerminkan meningkatnya kebutuhan Ukraina akan rudal anti-pesawat Stinger dan rudal anti-tank Javelin.

Daftar baru itu muncul saat Ukraina mengeklaim mereka menghadapi kekurangan senjata potensial di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung.

Namun, beberapa pejabat AS dan NATO menekankan bahwa lebih banyak bantuan militer sudah masuk ke negara itu.

Pada 7 Maret 2022, kurang dari dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, AS dan anggota NATO lainnya telah mengirim sekitar 17.000 rudal anti-tank dan 2.000 rudal anti-pesawat ke Ukraina.

Sejak itu, negara-negara NATO, termasuk AS, terus mengalirkan senjata dan peralatan, bahkan ketika Rusia mengancam akan menargetkan pengiriman.

Paket bantuan keamanan terakhir senilai 350 juta dollar AS yang disetujui pada akhir Februari 2022 dilaporkan telah tiba di Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Sementara dua paket berikutnya senilai 1 miliar dollar AS sudah mulai tiba di Ukraina.

Baca juga: Rusia Tanggapi Klaim Gunakan Amunisi Terlarang Bom Fosfor di Ukraina

Presiden Joe Biden mengatakan pada Kamis, bahwa sistem persenjataan, amunisi, dan senjata AS mengalir ke Ukraina saat dirinya berbicara.

Pejabat pertahanan AS mengatakan proses pengiriman senjata dari AS ke Eropa Timur mungkin membutuhkan waktu selama beberapa hari sebelum memasuki Ukraina di beberapa penyeberangan perbatasan darat.

Sementara itu, pada Rabu (23/3/2022), Inggris mengumumkan akan mengirimkan 6.000 rudal lagi, termasuk anti-tank dan senjata peledak tinggi, ke Ukraina, bersama dengan sekitar 33 juta dollar AS dukungan keuangan untuk militer Ukraina.

Daftar yang diberikan kepada CNN merinci beberapa kebutuhan mendesak lainnya dari Ukraina, termasuk jet, helikopter serang, dan sistem anti-pesawat seperti S-300.

Dua jenis jet buatan Rusia tercantum dalam dokumen tersebut, termasuk satu yang dirancang untuk memberikan dukungan udara jarak dekat bagi pasukan di darat.

Ukraina telah meminta 36 dari setiap pesawat, menurut daftar yang diberikan kepada CNN.

Beberapa anggota parlemen di Kongres percaya AS harus memberi Ukraina senjata yang mereka minta secepat mungkin.

Baca juga: Sumbangan dan Pasokan Obat Menipis, Rumah Sakit Anak di Rusia Terancam Tutup

Senator Jacky Rosen, seorang Demokrat dari Nevada, mengunjungi Polandia dan Jerman pada akhir pekan lalu untuk bertemu dengan organisasi masyarakat sipil yang membantu para pengungsi Ukraina yang telah tiba di negara-negara tersebut serta pasukan AS yang ditempatkan di luar negeri untuk membantu upaya kemanusiaan.

“Mereka membutuhkan semua alat untuk tidak hanya bertahan dari perang, tetapi untuk memenangkan perang, jadi apakah kami memberi mereka rudal udara-ke-darat, drone, semua dukungan militer,” kata Rosen kepada CNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com