Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi Makin Diperketat, Putin Tak Goyah, Terus Mengancam Ukraina

Kompas.com - 06/03/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin terus mengancam keberadaan negara bagian Ukraina.

Ini terus terjadi meski invasi pasukannya ke negara tetangganya itu menghadapi perlawanan keras dan ekonominya semakin sesak oleh sanksi.

Dilansir AFP, dalam upaya terbaru untuk membekukan Moskow dari ekonomi dunia, raksasa pembayaran kartu Visa dan Mastercard yang berbasis di AS mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan operasi di Rusia.

Baca juga: PM Inggris Umumkan 6 Poin Rencana untuk Kalahkan Putin

Sementara itu, para pemimpin dunia berjanji untuk bertindak atas serangan gencar yang semakin intensif.

"Pihak berwenang (Ukraina) saat ini harus memahami bahwa jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina," kata Putin, Sabtu (5/3/2022)

"Dan jika ini terjadi, mereka akan bertanggung jawab penuh."

Sejak invasi Rusia 10 hari yang lalu, korban ekonomi dan kemanusiaan dari perang telah meningkat, membuat lebih dari satu juta orang melarikan diri dari Ukraina.

Para pejabat telah melaporkan ratusan warga sipil tewas.

Baca juga: Erdogan Disebut Akan Minta Putin Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina

Kiev telah mendesak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke negara yang terkepung, termasuk pesawat tempur.

Presiden Volodymyr Zelensky memohon tetangga Eropa Timur untuk menyediakan pesawat buatan Rusia yang warganya dilatih untuk terbang.

Sementara itu, Putin meningkatkan peringatan terhadap NATO, mengancam perang yang lebih luas jika zona larangan terbang dibentuk.

Putin menyatakan kalau hal ini terjadi, pasukannya akan melanjutkan serangan mereka terhadap kota utama Ukraina di mana ada kekhawatiran keamanan dan penghentian evakuasi yang direncanakan.

Baca juga: PM Israel Bertemu Putin di Moskwa, Lalu Berbincang dengan Zelensky Lewat Telepon

Sementara Zelensky mengkritik NATO karena mengesampingkan zona larangan terbang, Putin berbicara tentang "konsekuensi kolosal dan bencana tidak hanya untuk Eropa tetapi juga seluruh dunia".

"Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu," kata Putin.

Dia juga menepis rumor bahwa Kremlin berencana untuk mengumumkan darurat militer di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com