LONDON, KOMPAS.com - Serangan militer Rusia di Ukraina bisa menjadi awal dari kejatuhan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Lizz Truss kepada program Trevor Phillips di Sky News.
Truss mengatakan, Inggris melihat perlawanan Ukraina yang kuat dan berani, sebagaimana dilansir BBC, Minggu (27/2/2022).
Baca juga: Donasi Aset Kripto Mengalir Deras ke Ukraina untuk Lawan Rusia, Terkumpul Rp 157 Miliar
Dia menambahkan, Inggris akan terus memasok Ukraina dengan senjata dan dukungan ekonomi.
Dia juga meyakini bahwa Putin membuat kesalahan strategis mengingat kerusakan yang akan disebabkan oleh sanksi Barat terhadap ekonomi Rusia.
Kendati demikian, dia mengkhawatirkan bila perang bisa berlarut-larut selama beberapa tahun.
"Ini tidak akan, yang saya khawatirkan, berakhir dengan cepat," ujar Truss.
Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Berebut Kharkiv, Jalanan Jadi Medan Perang
"Saya khawatir konflik ini bisa sangat berdarah," imbuh Truss.
Ketika ditanya tentang sanksi Inggris, Truss mengatakan dia telah mengumpulkan daftar oligarki yang menjadi sasaran dan menyarankan akan ada program sanksi yang bergulir.
Menurut Truss, perang di Ukraina memang akan menimbulkan "biaya ekonomi" bagi Inggris.
Tetapi, ujar Truss, rakyat Inggris akan mengerti harga yang akan dibayarkan jika mereka tidak melawan Putin sekarang.
Baca juga: Ukraina Mau Bicara dengan Rusia tapi Bukan di Belarus, lalu di Mana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.