Israel Serahkan Kursi Mahkamah Agung Permanen kepada Hakim Muslim

ISRAEL, KOMPAS.com - Israel pada Senin (21/2/2022), menunjuk Khaled Kabub sebagai hakim Muslim pertama yang mendapatkan kursi permanen di Mahkamah Agung, otoritas peradilan tertinggi negara Yahudi itu.

Lebih dari 20 persen warga Israel memang adalah muslim Arab dan telah ada seorang ahli hukum Arab di pengadilan tinggi sejak tahun 2003.

Tetapi, sejak pendirian Israel, tidak ada Muslim yang pernah menerima penunjukan permanen sebagai hakim di Mahkamah Agung.

Baca juga: Israel Tolak Kerja Sama dengan PBB

Semua orang yang ditunjuk sebelumnya adalah orang Kristen.

Diberitakan AFP, Senin (21/2/2022), Kabub, 63, telah menjadi Muslim pertama yang secara permanen dipanggil ke pengadilan di negara di mana orang-orang Arab, Kristen, dan Muslim, telah mengeluhkan diskriminasi sistematis.

Kabub sebelumnya adalah seorang hakim di pengadilan distrik Tel Aviv.

Dia kini menjadi salah satu dari empat hakim baru untuk Mahkamah Agung yang ditunjuk oleh sebuah komite yang terdiri dari hakim Mahkamah Agung, menteri, anggota parlemen, dan pengacara.

Lahir di Jaffa, Kabub belajar sejarah dan Islam di Universitas Tel Aviv.

Dia menyelesaikan gelar sarjana hukumnya di sana, kemudian bekerja di praktik swasta sebelum menjadi hakim.

Satu-satunya Muslim lain yang pernah duduk di Mahkamah Agung Israel adalah Abdel Rahman Zoabi, yang diberi masa jabatan sementara selama satu tahun pada 1999.

Mahkamah Agung Israel secara teratur mengadili kasus-kasus yang menyentuh titik nyala dalam konflik Israel-Palestina, termasuk dugaan pelanggaran oleh pasukan di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Tak Kecam Tindakan Israel di Gaza, Aktivis Palestina Laporkan Pemerintah Australia ke Komnas HAM

Pengadilan juga akan memutuskan upaya tujuh keluarga Palestina untuk membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah yang mengusir mereka dari rumah mereka di lingkungan titik nyala Sheikh Jarrah, di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.