WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang calon anggota pasukan khusus Angkatan Laut AS Navy SEAL meninggal dunia setelah mengikuti tes Hell Week.
Selain itu, seorang calon anggota Navy SEAL juga masih dirawat di rumah sakit sebagaimana dilansir New York Post, Sabtu (5/2/2022).
Tragedi terjadi setelah keduanya menyelesaikan kelas BUD/S yang mencakup penghancuran dasar bawah air, bertahan hidup, dan taktik tempur lainnya.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Navy SEAL (AS)
Kedua calon anggota pasukan khsusus Angkatan Laut itu awalnya dirawat di rumah sakit Naval Medical Center San Diego.
Beberapa waktu setelah dirawat, salah satunya meninggal dan satunya dalam kondisi stabil.
Kelas yang diselesaikan dua orang tersebut diadakan pada pekan keempat, dan menandai akhir dari tahap pertama tes dan seleksi kandidat Navy SEAL.
Baca juga: Kasus Dugaan Kejahatan Perang Anggota Navy SEAL, Kepala AL AS Dipecat
Pada tahap pertama ini, calon anggota berlomba-lomba agar terpilih untuk mengikui pelatihan di Komando Pelatihan Dasar Perang Khusus Angkatan Laut.
Identitas kedua prajurit tersebut tidak segera dirilis oleh Angkatan Laut AS.
New York Post melaporkan, sebelum insiden ini, calon anggota Navy SEAL yang meninggal selama fase penilaian terjadi pada 2016.
Baca juga: Trump Unggah Video Berisi Wajah Anggota Navy SEAL di Twitter
Prajurit bernama James Derek Lovelace (21) tersebut kehilangan kesadaran dan meninggal setelah seorang instruktur mendorongnya ke bawah air setidaknya dua kali di sebuah kolam besar.
San Diego County Medical Examiner awalnya menyebut kematian Lovelace sebagai pembunuhan.
Namun setahun kemudian, Angkatan Laut AS mengumumkan tidak akan mengajukan tuntutan pidana setelah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Baca juga: Dua Anggota Navy Seal Diduga Bunuh Personel Angkatan Darat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.