Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Uji Coba Rudal Terbesar sejak 2017, AS Serukan Pembicaraan

Kompas.com - 31/01/2022, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara pada Senin (31/1/2022), membenarkan bahwa mereka telah melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) Hwasong-12 pada Minggu (30/1/2022).

Rudal balistik Hwasong-12 merupakan senjata yang sama yang pernah mengancam akan menargetkan wilayah AS Guam.

Uji coba ini pun memicu kekhawatiran terkait Korea Utara bisa melanjutkan pengujian jangka panjang.

Baca juga: Ada Serangan Rudal, Presiden Israel Tetap Lanjutkan Kunjungan di UEA

Peluncuran rudal balistik jarak menengah pertama kali dilaporkan oleh otoritas Korea Selatan dan Jepang pada Minggu.

Itu adalah uji coba ketujuh yang dilakukan oleh Korea Utara selama Januari 2022 dan pertama kalinya rudal berkemampuan nuklir sebesar itu diluncurkan sejak 2017.

Amerika Serikat (AS) khawatir uji coba rudal Korea Utara yang meningkat dapat menjadi pendahulu untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).

“AS pun berjanji akan memberikan tanggapan yang tidak ditentukan yang dirancang untuk menunjukkan komitmen kami kepada sekutu kami," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan di Washington, sebagaimana diberitakan Reuters, Senin.

"Bukan hanya apa yang mereka lakukan kemarin, ini adalah fakta bahwa ini terjadi menyusul sejumlah unji coba yang cukup signifikan di bulan ini," kata pejabat itu, sambil mendesak Pyongyang untuk bergabung dalam pembicaraan langsung tanpa prasyarat.

Di tengah kesibukan diplomasi pada 2018, termasuk pertemuan puncak dengan Presiden AS saat itu Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kekuatan nuklirnya selesai dan mengatakan dia akan menangguhkan uji coba nuklir dan peluncuran rudal jarak jauh negara itu.

Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Peluncuran Rudal Terbesarnya Sejak 2017

Setelah pembicaraan terhenti pada 2019, Kim mengatakan dia tidak lagi terikat oleh moratorium itu, dan Korea Utara menyarankan bulan ini bahwa mereka dapat memulai kembali kegiatan pengujian itu karena Amerika Serikat dan sekutunya tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membatalkan "kebijakan bermusuhan" mereka.

Tidak jelas apakah IRBM seperti Hwasong-12 dimasukkan dalam moratorium Kim, tetapi tidak ada yang diuji sejak 2017.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa kesibukan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini mengingatkan pada ketegangan yang meningkat pada tahun 2017, ketika Korea Utara melakukan beberapa uji coba nuklir, meluncurkan rudal terbesarnya, dan menarik ancaman "api dan kemarahan" dari AS.

Sementara itu, menurut kantor berita pemerintah Korea Utara (KCNA), uji coba pada Minggu dilakukan untuk mengonfirmasi akurasi, keamanan, dan efektivitas operasional dari sistem senjata tipe Hwasong-12 yang diproduksi.

Baca juga: Pemberontak Houthi Tembakkan Rudal ke UEA ketika Ada Presiden Israel

Liputan media pemerintah Korea Utara tentang peluncuran tersebut tidak menyebutkan AS, dan Kim dilaporkan tidak hadir.

Pejabat Korea Utara mengatakan bulan ini uji coba itu untuk pertahanan diri dan tidak ditargetkan pada negara tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com