Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hebat Berkobar di Fasilitas Minyak Zahrani Lebanon

Kompas.com - 11/10/2021, 21:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIRUT, KOMPAS.com - Kebakaran hebat berkobar di tangki penyimpanan bahan bakar di fasilitas minyak Zahrani Lebanon.

“Api telah dipadamkan,” kata Menteri Energi Walid Fayyad, menurut tweet kantor perdana menteri Lebanon.

Sebelumnya, Fayyad mengatakan bahwa terjadi kebakaran di sebuah tangki bahan bakar tentara, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (11/10/2021).

Setelah mencapai fasilitas minyak Zahrani, Fayyad mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak yakin apa yang menyebabkan kebakaran dan apakah itu kesengajaan atau bukan.

Baca juga: Pembangkit Listrik Utama Mati karena Bahan Bakar Habis, Lebanon Gelap Gulita

"Kita perlu menunggu karena penyebabnya masih diselidiki, dan kita harus siap mengambil semua tindakan yang diperlukan berdasarkan hasil tersebut,” kata menteri energi tersebut.

“Prioritasnya sekarang adalah keselamatan rakyat,” ucapnya.

Kantor Berita Nasional sebelumnya mengatakan "kebakaran besar terjadi di salah satu tangki di fasilitas Zahrani yang berisi bensin". 

Sedikitnya 25 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke fasilitas minyak Zahrani, saat petugas pemadam kebakaran memadamkan api sambil mendinginkan tangki di sekitarnya untuk mencegah api menyebar.

Fayyad menambahkan bahwa kebakaran terjadi saat pekerja sedang memindahkan bahan bakar dan memperkirakan 250.000 liter bensin terbakar dalam api.

Baca juga: Pembangkit Listrik Utama Mati karena Bahan Bakar Habis, Lebanon Gelap Gulita

Tidak ada cedera atau korban yang dilaporkan, menurut kepala fasilitas Ziad El-Zein.

El-Zein mengatakan kepada wartawan bahwa tangki penyimpanan dipelihara dengan baik meskipun sumber daya menipis karena krisis keuangan negara.

“Jika kita tidak melakukan pemeliharaan preventif dan peraturan, kita akan berada dalam situasi yang berbeda sekarang,” kata El-Zein, mengatakan bahwa mereka mencegah apa yang bisa menjadi “bencana”.

Tangki di fasilitas minyak Zahrani menyimpan bensin dan solar yang telah dibeli pemerintah.

“Selain itu, ada juga beberapa bahan bakar untuk tentara dan stok cadangan,” kata Peneliti Energi Marc Ayoub kepada Al Jazeera.

Baca juga: Pria Suriah di Lebanon Tewas Menelan Bensin

Insiden itu merupakan kemunduran lain bagi Lebanon yang kekurangan uang karena terus berjuang dengan krisis bahan bakar.

Listrik negara hampir tidak ada, sebagian besar rumah tangga dan bisnis telah bergantung terutama pada generator pribadi.

Harga bahan bakar telah naik hampir setiap minggu, karena pemerintah perlahan-lahan mengurangi subsidi yang mahal.

Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan bahwa menyelesaikan krisis bahan bakar dan listrik adalah salah satu prioritas utama pemerintahnya.

Ia mencoba untuk mengarahkan Lebanon ke pemulihan dari krisis ekonomi yang menjerumuskan tiga perempat populasi ke dalam kemiskinan dan mendevaluasi mata uang lokal sekitar 90 persen.

Baca juga: Hezbollah Berterima Kasih Bahan Bakar Minyak Iran Akan Tiba di Lebanon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com