Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekuador Ampuni Ribuan Narapidana Setelah Kerusuhan Penjara Terparah yang Tewaskan 118 Orang

Kompas.com - 02/10/2021, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

QUITO, KOMPAS.com – Ekuador berencana untuk mengampuni hingga 2.000 narapidana untuk mengurangi kepadatan di sejumlah penjara.

Keputusan tersebut diumumkan setelah terjadi kerusuhan penjara di Penitenciaria del Litoral, Guayaquil, yang menewaskan 118 narapidana dan membuat 79 lainnya terluka.

Pihak berwenang mengatakan, setidaknya ada enam korban yang dipenggal kepalanya.

Baca juga: Kerusuhan Penjara Ekuador Tewaskan 118 Napi, Berawal dari Perayaan Ulang Tahun Pemimpin Geng

Melansir Reuters, Jumat (1/10/2021), kerusuhan di penjara tersebut adalah insiden terparah sejauh ini.

Direktur Otoritas Lembaga Pemasyarakatan Ekuador (SNAI) Bolivar Garzon mengatakan pemerintah akan mengampuni ribuan narapidana.

Mereka yang menjadi prioritas untuk diberi ampunan adalah kelompok lanjut usia (lanisa), wanita, penyandang disabilitas, dan pengidap penyakit serius.

Garzon menambahkan, fasilitas penahanan di seluruh Ekuador saat ini menampung sekitar 39.000 narapidana.

Baca juga: Makin Brutal, 116 Orang Tewas dalam Bentrokan Geng Kriminal di Penjara Ekuador

Dia menambahkan, kerusuhan terbaru di penjara Penitenciaria del Litoral dipicu oleh persaingan geng untuk mengontrol penjara.

Itu adalah kerusuhan ketiga dalam setahun di Ekuador. Pada Februari, kerusuhan penjara menewaskan 79 orang setelah itu 22 orang tewas akibat kerusuhan pada Juli.

Para pejabat mengatakan, geng-geng tersebut beraliansi dengan kelompok kriminal transnasional dan bertempur memperebutkan rute perdagangan narkoba.

Baca juga: Kerusuhan di Penjara Ekuador Tewaskan 35 Orang, 8 di Antaranya Dipenggal

Menteri Dalam Negeri Ekuador Alexandra Vela menuturkan, pemerintah telah mengirim 3.600 polisi dan personel militer ke penjara di seluruh negeri untuk menjaga ketertiban.

Dia menambahkan, unit forensik telah mengidentifikasi 41 korban dari kerusuhan penjara terbaru dan sudah menyerahkan 21 jasad korban kepada keluarga mereka.

Puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar kamar mayat Guayaquil mencari informasi tentang para korban.

Baca juga: Ngerinya Keributan Penjara Ekuador, Berebut Pengaruh Berujung Ricuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com