KOMPAS.com - Penjara seringkali jadi lahirnya tragedi.
Kehidupan tampak penuh sesak, apalagi di penjara yang tak manusiawi.
Ini membuat penjara yang esensinya adalah untuk menjadikan manusia berbenah lebih baik lagi, malah tak mempedulikan rasa manusiawi.
Tragedi kerusuhan di berbagai penjara di Ekuador jadi contohnya.
Baca juga: 6 Penjara Ini Berkonsep Modern dan Ramah Lingkungan
Seperti diberitakan Kompas.com, sebanyak 79 napi sempat tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di Ekuador.
Bahkan, ada korban yang sampai dipenggal dan dimutilasi.
Hal ini disebut salah satu kerusuhan paling berdarah dalam sejarah lembaga pemasyarakatan.
Pemerintah setempat bahkan menerjunkan ratusan polisi dan tentara.
Baca juga: Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia yang Merenggut Banyak Nyawa
Media lokal memberitakan bahwa kericuhan terjadi salah satu bagian penjaga dengan pengamanan maksimum di tiga kota.
Kerusuhan antar narapidana itu dipicu rivalitas geng yang berusaha mendapatkan pengaruh di penjara.
Pihak berwajib Ekuador menerangkan bahwa pertikaian itu dimulai Senin (22/2/2021) malam, dan dipicu pencarian senjata.
Dinas yang mengelola penjara menjelaskan dari 79 napi yang tewas, 37 di antaranya ditemukan di kota pesisir Guayaquil.
Kemudian, 34 narapidana terbunuh di lembaga pemasyarakatan Cuenca, dan delapan sisanya di penjara kota Latacunga.
Sayap penjara dengan keamanan maksimum biasanya diperuntukkan bagi tahanan kasus pembunuhan, perdagangan narkoba, hingga penyiksaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kerusuhan di penjara, yang seharusnya menampung 27.000 namun harus menjaga 38.000 napi, relatif sering di Ekuador.
Baca juga: Israel Tangkap 4 Milisi Palestina yang Kabur dari Penjara Berkeamanan Tinggi