Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medali Emasnya Dicabut, Ziyad Cerita Kejadian Sebenarnya di Final Paralimpiade

Kompas.com - 07/09/2021, 17:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Atlet tolak peluru F20 asal Malaysia di Paralimpiade Tokyo 2020, Muhammad Ziyad Zolkefli, membantah dirinya telat dua menit di final kejuaraan tersebut.

Ziyad mengeklaim, dia tiba tepat waktu di Call Room (ruang panggil) dan bukan mengakui keterlambatannya, melainkan hanya mengabari keluarganya soal keputusan panitia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mencabut medali emas Ziyad bahkan tidak mencatat rekor dunianya, karena dianggap DNS (Did Not Start) atau diskualifikasi akibat terlambat datang.

Baca juga: Duduk Perkara Atlet Paralimpiade Malaysia Dicabut Medali Emasnya karena Telat 3 Menit

F20 adalah kategori tolak peluru untuk atlet dengan disabilitas intelektual.

Keputusan menyatakan Muhammad Ziyad Zolkefli DNS diambil setelah ada protes dari tim Ukraina, yang medali emasnya kemudian mereka dapatkan.

Di unggahan Instagram-nya pada Senin (6/9/2021), Ziyad menjelaskan cerita versinya mengenai pencabutan medali emas yang kontroversial tersebut.

"Saya pun bingung kalau ada orang bertanya kenapa pelatihku tidak mengaku saja saya terlambat, sedangkan saya sendiri sudah mengaku kepada istri saya bahwa telat dua menit seperti yang diberitakan Astro Arena."

"Ada yang bilang saya terlambat gara-gara sibuk menelepon keluarga... pusing saya," tulis atlet 31 tahun asal Selangor itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by YAD (@ziyadzolkefli)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com