Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Teror di London Bridge pada 2019, Pelaku Tewas Ditembak 20 Kali

Kompas.com - 02/06/2021, 13:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Pemeriksaan atas aksi penyerangan yang dilakukan Usman Khan pada 2019 lalu di Fishmongers' Hall, dekat London Bridge, sudah bisa disimpulkan.

Dilansir Sky News, juri menyimpulkan fakta pada Selasa (1/6/2021), bahwa Khan, teroris yang menjadi pelaku penyerangan, sempat ditembak 20 kali oleh polisi bersenjata.

Pasca kejadian penyerangan pada 29 November 2019, pria berusia 28 tahun asal Stafford itu awalnya ditembak dua kali dari jarak dekat oleh seorang petugas senjata api di London Bridge.

Khan sempat berteriak kalau dirinya punya bom, membuat petugas langsung mengambil sikap.

Baca juga: Jenazah Pelaku Teror London Bridge yang Tewaskan 2 Orang Dikuburkan di Pakistan

Khan lantas berbaring tengkurap di tanah, lalu mulai bangun. Khan diteriaki untuk tetap berbaring, tapi malah menolak dan berucap sesuatu, sebelum akhirnya berguling dan duduk.

Khan lalu duduk selama 13 detik, di mana setidaknya sembilan tembakan baru ditembakkan ke arahnya. Begitu kesaksian para juri pada pemeriksaan Khan di Guildhall, London.

Secara keseluruhan, 20 tembakan dilepaskan oleh enam petugas. Ini menurut bukti yang diberikan Kepala Detektif Inspektur Dan Brown, yang memimpin penyelidikan atas kekejaman Khan 2019 lalu.

Khan langsung tewas di lokasi. Sementara penyelidikan terus berlanjut.

Baca juga: Terpidana Kasus Pembunuhan Jadi Pahlawan yang Tangkal Pelaku Teror London Bridge

Sebelum ditembak, Khan menyerang sejumlah orang dengan pisaunya di sebuah acara pendidikan tahanan di dalam Fishmongers' Hall. Mengakibatkan kematian lulusan Universitas Cambridge Jack Merritt dan Saskia Jones. Masing-masing berusia 25 dan 23 tahun.

Serangan Khan terjadi 11 bulan pasca dirinya dibebaskan dari penjara karena merencanakan kamp pelatihan jihad di Pakistan.

Khan sudah menjalani hukuman delapan tahun penjara sebelum dibebaskan ke komunitas di bawah lisensi.

Baca juga: Hakim Inggris Sudah Peringatkan Teroris London Bridge Orang Berbahaya

Khan kemudian masuk ke Learning Together, program pendidikan yang berafiliasi dengan Universitas Cambridge untuk para tahanan selama berada di penjara.

Juri pemeriksaan menyatakan, saat mengikuti program itu, Khan pergi ke acara di London, tanpa pendamping, lantas merencanakan serangan 29 November dengan bersembunyi di bilik toilet.

Khan selanjutnya muncul dengan dua pisau yang ditempelkan di pergelangan tangannya, yang keduanya memiliki tulisan Arab, lalu mulai menikam.

Dua orang tewas sementara tiga orang lainnya selamat dari aksi kejam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com