Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Donald Trump Kehilangan Corongnya di Media Sosial

Kompas.com - 09/01/2021, 07:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Raksasa media sosial Facebook dan Twitter akhirnya memblokir akun Donald Trump. Facebook menyatakan menutup akun itu "tanpa batas waktu" dan Twitter membekukan akun selama 12 jam.

Setelah serangan massa pendukung Donald Trump ke Capitol pada Rabu malam (6/1/2021), raksasa media sosial seperti Facebook dan Twitter bereaksi menutup akses ke akunnya.

Presiden AS dinilai menyebarkan kebohongan dan menyulut kerusuhan dan penyerangan ke Kongres AS di Capitol, ketika anggota Kongres sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden.

Twitter mengunci akun Donald Trump yang memiliki 88 juta pengikut selama 12 jam. Twitter Safety menulis, langkah itu diambil karena "pelanggaran berat dan berulang kali terjadi terhadap kebijakan Integritas Sipil kami."

Baca juga: Twitter Tutup Sementara Akun Milik Presiden AS Donald Trump

Twitter juga meminta penghapusan tiga konten dari Donald Trump, termasuk video, dan memperingatkan, "jika twit tidak dihapus, akun akan tetap terkunci."

Twitter kemudian melaporkan, unggahan itu sudah dihapus oleh pemilik akun dan memperingatkan bahwa pelanggaran lebih lanjut terhadap aturan Twitter akan mengakibatkan pembekuan secara permanen.

"Kebijakan kepentingan publik kami, yang telah memandu tindakan penegakan di bidang ini selama bertahun-tahun, berakhir di mana kami yakin risiko bahaya lebih tinggi dan atau lebih parah," tambah Twitter.

Baca juga: Twitter Ancam Blokir Trump Selamanya karena Dianggap Terus Menyulut Kerusuhan

Facebook tutup akun Donald Trump "tanpa batas waktu"

Facebook bereaksi lebih keras dan mengatakan pihaknya telah memblokir akun Donald Trump "tanpa batas" waktu, termasuk akun di Instagram. Direktur Utama dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah postingan mengatakan,

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mengizinkan Presiden Trump untuk menggunakan platform kami sesuai aturan kami, terkadang menghapus konten atau melabeli postingan yang melanggar kebijakan kami.

Kami melakukan ini karena kami yakin bahwa publik memiliki hak atas akses seluas mungkin ke pidato politik, bahkan pidato kontroversial.

Tetapi konteks sekarang ini secara fundamental berbeda, yang melibatkan penggunaan platform kami untuk menghasut pemberontakan dengan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis."

Selanjutnya Marc Zuckerberg menulis, "Kami percaya risiko mengizinkan Presiden untuk terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar.

Oleh karena itu, kami memperpanjang pemblokiran yang kami berlakukan di akun Facebook dan Instagramnya tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan hingga transisi kekuasaan damai selesai."

Baca juga: Ini Isi Twit Trump Setelah Akun Twitter-nya Dimatikan 12 Jam

Toko online juga tutup akses

Penyedia layanan e-commerce Shopify juga menutup akses toko online yang menyediakan aneka ragam memorabilia Trump. Dalam sebuah pernyataan yang disebarkan ke pers dan media disebutkan,

"Shopify tidak menolerir tindakan yang menghasut kekerasan. Berdasarkan peristiwa baru-baru ini, kami telah menetapkan bahwa tindakan Presiden Donald J Trump melanggar kebijakan penggunaan platform kami, yang melarang promosi atau dukungan organisasi, platform, atau orang yang mengancam atau membenarkan kekerasan. Akibatnya kami menghentikan akses toko yang berafiliasi dengan Presiden Trump."

Tak lama setelah pernyataan itu dirilis, situs shop.donaldjtrump.com dan trumpstore.com tidak bisa diakses lagi.

Baca juga: Zuckerberg Tangguhkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Tanpa Batas Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

Global
Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com