Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Bakal Selidiki Asal Usul Virus Corona di Wuhan

Kompas.com - 17/12/2020, 11:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia menyatakan, mereka mengirim tim berisi 10 ilmuwan untuk menyelidiki asal usul virus corona di Wuhan, China, bulan depan.

Kabar itu muncul setelah sebelumnya Beijing selalu menolak adanya penyelidikan independen, dan butuh berbulan-bulan guna diyakinkan.

Kasus Covid-19 pertama dunia tercatat di Wuhan, tepatnya di Pasar Seafood Huanan yang juga menjual berbagai jenis hewan liar, pada Desember 2019.

Baca juga: Wuhan Temukan Dua Kemasan Makanan Beku Impor Positif Virus Corona

Pencarian asal usul virus corona itu sendiri sudah menimbulkan tensi antara China dan sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).

Pemerintahan Presiden Donald Trump sepanjang tahun ini sudah menuding "Negeri Panda" berusaha menutupi dari mana corona itu berasal.

Apa tujuan dari penyelidikan ini?

Salah satu anggota tim pakar yang dikirim WHO kepada AP berkata, investigasi mereka tidak bertujuan mencari siapa pihak yang harus disalahkan.

Namun seperti diwartakan BBC Rabu (16/12/2020), mereka hanya berusaha mencegah merebaknya virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak di masa depan.

"Ini tentang berusaha memahami apa yang sedang terjadi dan melihat, berdasarkan datang yang kami temukan, cara meredakannya," kata Fabian Leendertz dari Institut Robert Koch, Jerman.

Baca juga: Ceritakan Realitas Kondisi Wuhan sejak Dilanda Pandemi Covid-19, Wanita Ini Dikritik Tidak Nasionalis

Dr Leendertz menerangkan, dia dan sembilan ilmuwan lainnya akan mencari tahu kapan virus mulai menyebar dan apakah memang berasal dari Wuhan.

Dia memerkirakan penyelidikan itu bakal berlangsung selama empat sampai lima pekan.

Kapan dan di mana virus itu pertama kali terdeteksi?

Ketika Covid-19 pertama kali merebak, dunia penelitian yakin berasal dari Pasar Seafood Huanan, dan meyakini juga virusnya bisa berpindah dari hewan ke manusia.

Namun dalam perkembangannya, peneliti menduga virus itu hanya berkembang biak di Wuhan, dan menyebar lewat kelelawar selama bertahun-tahun.

Desember lalu, seorang dokter bernama Li Wenliang menjadi perhatian dunia karena mengaku sudah berusaha memeringatkan akan wabah baru itu.

Tetapi, keberaniannya mengungkapkan kebenaran membuatnya didatangi aparat karena dianggap membuat pernyataan palsu dan meresahkan publik.

Baca juga: Pakar Ini Ungkap Virus Corona Bukan dari Wuhan, Lantas dari Mana?

Pada akhirnya, Dr Li Wenliang meninggal dunia karena virus corona Februari lalu, setelah dia tertular dari salah satu pasiennya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com