Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan dan Korsel Hadapi Gelombang Baru Covid-19, Sampai Kehabisan Tabung Oksigen

Kompas.com - 07/12/2020, 16:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah negara, seperti Korea Selatan dan Pakistan hingga Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi gelombang baru virus corona yang mengancam kapasitas sistem kesehatan masing-masing negara.

Korea Selatan melakukan sejumlah upaya pembatasan aktivitas warga, menyusul kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 di negara itu.

Pertemuan lebih dari 50 orang akan dilarang di ibu kota Seoul dan sekitarnya mulai Selasa (8/12/2020), sementara pusat kebugaran dan bar karaoke akan ditutup.

Pada Minggu (6/12/2020), sebanyak 631 infeksi baru dilaporkan dalam satu hari, jumlah tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Negara itu dipuji secara luas atas responsnya dalam menghadapi virus awal tahun ini, dengan pengujian agresif dan pelacakan kontak.

Baca juga: Rudy Giuliani Positif Covid-19, Makin Banyak Orang Dekat Trump yang Terinfeksi

Namun, petugas kesehatan cukup kewalahan belakangan ini dengan jumlah kasus aktif di Korea Selatan yang mencapai 7.873 kasus. Ada kekhawatiran juga bahwa jumlah pasien di rumah sakit akan melonjak.

Sekarang total kasus Covid-19 terkonfirmasi di negara itu mencapai 37.546 kasus, dengan 545 kematian.

Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo mengatakan ada risiko penyebaran virus yang meluas jika tidak ada upaya yang dilakukan.

"Kami menyimpulkan bahwa ini adalah situasi berbahaya yang bisa berkembang menjadi pandemi nasional," kata Park kepada kantor berita Reuters.

Park menambahkan pembatasan juga akan diperketat di bagian lain negara itu, tetapi pada tingkat yang lebih longgar.

Baca juga: Sehari Sebelum Meninggal karena Covid-19, Komedian Ini Curhat Betapa Mengerikannya Virus Corona

Aturan itu akan diterapkan setidaknya tiga pekan.

Pada Sabtu (5/12/2020), Pemerintah Kota Seoul memberlakukan jam malam, dengan sebagian besar bisnis termasuk restoran, bar dan kafe diwajibkan tutup pukul 21.00 waktu setempat.

Meninggal karena ketiadaan oksigen

Kondisi rumah sakit yang kewalahan akibat virus corona juga terjadi di Pakistan.

Setidaknya enam orang, termasuk lima pasien virus corona, meninggal di sebuah rumah sakit di Pakistan karena persediaan oksigen yang terlalu rendah.

Kerabat pasien menggambarkan bagaimana mereka memohon bantuan saat kepanikan melanda rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota utara Peshawar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com