Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Tewas Minum Hand Sanitizer, 5 Anak Jadi Yatim Piatu

Kompas.com - 06/12/2020, 06:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebanyak lima anak di Rusia dilaporkan menjadi yatim piatu, setelah kedua orangtua mereka tewas menenggak hand sanitizer karena tak ada minuman keras.

Ayah anak-anak itu yang pertama kehilangan nyawa, dengan dokter berjuang menyelaamtkan ibu mereka di rumah sakit selama 10 hari.

Pada Kamis (3/12/2020), perempuan berusia 48 tahun itu diumumkan tewas oleh otoritas kesehatan setempat, demikian dilaporkan Daily Mirror.

Baca juga: Hari Pertama Kerja, Satpam Semprot Mata Bocah dengan Hand Sanitizer

Berdasarkan keterangan dokter, si ibu tidak juga sadar saat menerima perawatan di mana dia menderita kerusakan di organ dalam.

Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu menjadi korban tewas kesembilan yang minum hand sanitizer ilegal di Rusia.

Cairan pembersih kuman yang diperoleh ilegal itu mengandung 69 persen metanol. Sementara yang mendapatka izin edar hanya sekitar 3,5 persen.

Metanol disebut bisa menyebabkan kerusakan ginjal, kebutaan, hingga kematian. Otoritas kesehatan Rusia pun memeringatkan publik untuk tak mengonsumsinya.

Pihak berwenang menyatakan, insiden itu terjadi di desa Tomtor, Distrik Tattinsky, Region Yakutia, pada 19 November lalu.

Pasangan dari lima anak itu dilaporkan datang di pesta yang diselenggarakan di sana. Mereka kemudian minum hand sanitizer karena tak ada alkohol.

Usia para korban yang keracunan metanol berusia antara 28 hingga 69 tahun, dengan enam di antaranya dilarikan ke rumah sakit di ibu kota regional, Yakutsk.

Selain orangtua dari lima anak itu, dokter menyatakan mereka bisa menyelamatkan pria 32 tahun meski dia harus kehilangan penglihatannya.

Sejauh ini, polisi Rusia mengumumkan telah menyita 4.897 liter hand sanitizer. Namun, mereka yakin masih ada lagi yang beredar di masyarakat.

Baca juga: Minum Hand Sanitizer Saat Pesta karena Kehabisan Miras, 7 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com