Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tak Akan Beri Selamat kepada Joe Biden karena Hal Ini

Kompas.com - 10/11/2020, 07:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengucapkan selamat kepada Joe Biden hingga hasil Pilpres AS diumumkan secara resmi.

Putin merupakan satu dari sejumlah pemimpin negara kuat yang belun berkomentar usai Biden dinyatakan menang berdasarkan proyeksi media AS.

Bungkamnya presiden 68 tahun itu terjadi karena selain Kongres AS belum mengumumkan, petahana Donald Trump berencana menggugat hasilnya.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Indonesia, China, dan Australia Beda Reaksi

Selama pekan kemarin, petahana mengeklaim bahwa pemilu itu dicurangi, di mana dia tidak memberikan bukti atas klaimnya tersebut.

Tim kampanyenya sendiri sudah menyatakan mereka menolak mengakui kemenangan Biden, dan bakal menggugat hasilnya Mahkamah Agung AS.

Berbicara kepada awak media di Moskwa, juru bicara pemerintah Dmitry Peskov menuturkan, mereka masih menunggu sebelum memberi selamat kepada pemenang.

"Kami berpikir bahwa lebih baik jika kami menunggu hasil yang diumumkan oleh penghitungan suara resmi," kata Peskov dikutip The Sun Senin (9/11/2020).

Peskov mengakui bahwa pada Pilpres AS 2016, Rusia mengucapkan selamat kepada Trump yang saat itu menang dari rivalnya, Hillary Clinton.

Saat itu, Trump juga dinyatakan menang berdasarkan proyeksi media AS. Tetapi menurut Peskov, situasinya kali ini berbeda.

Baca juga: Kisah Jill Biden, Seorang Guru yang Akan Menjadi Ibu Negara AS

Saat 2016, Hillary langsung mengucapkan selamat kepada Trump sehari setelah pemilihan. Kali ini, petahana melancarkan gugatan hukum.

"Anda bisa melihat ada prosedur hukum tertentu yang diumumkan presiden saat ini. Karena itu, kami kira kami harus menunggu pengumuman resmi," jelasnya.

Peskov menekankan bahwa "Negeri Beruang Merah" siap untuk melanjutkan dialog dengan Trump maupun Joe Biden jika resmi terpilih.

"Presiden Putin sudah berulang kali menekankan beliau akan menghormati siapa pun presiden yang dipilih oleh rakyat AS," lanjut Peskov.

Baca juga: Biden Terpilih Jadi Presiden, Bagaimana Nasib Perjanjian Dagang RI-AS di Era Trump?

Relasi dua negara adidaya itu memburuk ketika Moskwa mencaplok Crimea dari Ukraina, saat Biden menjabat sebagai wakil presiden era Barack Obama.

Hubungan itu makin mendingin setelah pada 2016, Kremlin dituding mengintervensi Pilpres AS dan memenangkan Trump, yang kemudian mereka sanggah.

Petahana sendiri sejak berkuasa pada Januari 2017 menunjukkan relasi pribadi yang baik dengan Putin, di mana pada Juni mereka lima kali bertelepon dalam tiga pekan.

Pada 2014, Biden yang diwawancarai oleh New Yorker menyatakan dia sudah memberi tahu Putin bahwa si presiden "tidak punya jiwa".

Baca juga: Joe Biden Kunjungi Makam Putranya Sehari setelah Menang Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com