Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Cara Wanita Romawi Kuno Menjaga Pesonanya di Mata Lelaki

Kompas.com - 16/09/2020, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sejak zaman Romawi kuno, kecantikan wajah bagi seorang wanita sudah menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, karena dapat menambah pesonanya.

Dari setiap bangsa dan dari zaman ke zaman, wanita memiliki konsep kecantikan yang berbeda untuk mencapai tingkat ideal.

Dalam bangsa Romawi kuno, kecantikan paras wanita dibentuk dengan standar berkulit pucat, pipi kemerahan, mata gelap, dan tanpa bau yang tidak wajar, menurut catatan Publius Ovidius Naso atau dikenal dengan panggilan Ovid.

Ovid adalah salah satu penyair terbesar Romawi pada zaman pemerintahan Augustus (27 SM - 14 M), kaisar Romawi I. Pada zaman itu dikenal juga dengan era Augustan.

Salah satu karya yang menjadi catatan sejarah terkemuka adalah Medicamina Faciei Feminae, yang merupakan karya singkat tentang perawatan tubuh wanita.

Melansir Imperium Romanum, karya Ovid, Medicamina Faciei Feminae dengan rapi menunjukkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat Romawi terkait cara memandang kecantikan wanita, dari berdirinya Kota Abadi hingga masa penulisnya (43 SM - 17 atau 18 M).

Orang Romawi, tidak seperti orang Mesir atau Yunani, mereka menggunakan riasan hanya untuk menekankan kecantikan alami, dan tidak menciptakan berbagai macam warna pada wajah.

Baca juga: Kisah Giacomo Casanova, Jago Menggombali Wanita dan Dipenjara Italia

Penyair Ovid menunjukkan bahwa wanita Romawi kuno harus menjaga karakter kecantikannya, jika dirawat dengan baik akan memberi mereka kehidupan perkawinan yang stabil dan penuh cinta suami.

Kecantikan wanita Romawi kuno bermuara pada kulit pucat, sehingga banyak wanita Romawi kuno menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, yang secara tidak langsung menggambarkan wanita itu cukup kaya untuk memiliki budak yang menggantikannya bekerja, khususnya untuk di luar rumah.

Dalam perasaan orang Romawi, ada tanda negatif tentang wanita yang tinggal di bawah sinar matahari terlalu lama.

Warna kulit alami wanita Romawi lebih mendekati warna putih zaitun daripada gading, jadi masih ada proses buatan untuk memutihkan wajah mereka, menurut catatan yang dilansir dari Ancient Origins pada 16 Juni 2015.

Ini termasuk penggunaan bubuk kapur, kotoran buaya, dan timah putih untuk memutihkan seluruh wajah mereka.

Wanita Romawi juga menggunakan bahan pemutih wajah, berikut resep yang ditulis Ovid untuk campuran pemutih tersebut.

Ada menir jelai dan tanaman vicia yang masing-masing sebanyak 2 pon (907,2 gram), dicampur dengan 10 telur dan dihaluskan.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Manikur China Kuno Simbol Kekuasaan Sosial

Kemudian, keringkan campuran tersebut dan digiling di penggilingan batu yang digerakkan oleh keledai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com