Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Hasil Ledakan di Beirut, Lebanon, Sedalam 43 Meter

Kompas.com - 09/08/2020, 20:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Ledakan hebat yang terjadi di pelabuhan Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) dilaporkan menciptakan kawah sedalam 43 meter.

Insiden yang bisa dirasakan hingga negara tetangga Siprus itu bahkan tercatat oleh sensor Badan Geofisika Amerika Serikat (USGS).

Dalam paparan data USGS, ledakan di Beirut itu bisa mempunyai kekuatan seismik yang setara dengan gempa bumi bermagnitudo 3,3.

Baca juga: Presiden Lebanon: Investigasi Internasional Terhadap Ledakan di Beirut Buang-buang Waktu

Ledakan tersebut dipicu oleh kebakaran di gudang tempat penyimpanan amonium nitrat, yang jumlahnya dilaporkan mencapai 2.750 ton.

Bahan kimia yang bisa digunakan sebagai pupuk maupun peledak itu disebut tersimpan di dalam gudang selama enam tahun terakhir.

Selain membunuh lebih dari 150 orang, insiden itu juga melukai 6.000 lainnya, dan membuat sekitar 300.000 orang kehilangan rumah.

Pengungkatan fakta amonium nitrat itu sudah disimpan selama enam tahun menimbulkan kemarahan publik, karena dianggap kelalaian pemerintah.

Dalam demonstrasi Minggu (9/8/2020), pengunjuk rasa menyerukan anti-pemerintah, dan sempat menduduki kantor pemerintah sebelum diusir penegak hukum.

Cara itu merupakan taktik baru bagi demonstran, yang sejak lama menginginkan pejabat yang terindikasi korup dibersihkan.

"Ledakan yang terjadi di pelabuhan meninggalkan kawah sedalam 43 meter," jelas pejabat keamanan Lebanon seperti diberitakan AFP.

Pejabat tersebut mendasarkan ucapannya pada hasil analisi dari pakar Perancis yang didatangkan untuk meninjau lokasi kejadian.

Kawah itu dilaporkan lebih besar dari 2005, dalam insiden yang menewaskan Perdana Menteri Rafiq Hariri, dengan kedalaman sekitar dua meter.

Petugas penyelamat maupun polisi Perancis merupakan bagian dari tim internasional yang diterjunkan untuk meringankan beban otoritas lokal.

Selain Negeri "Anggur", Qatar, Rusia, dan Jerman juga memberangkatkan tim penyelamat mereka untuk menangani ledakan di ibu kota Lebanon itu.

Baca juga: Demonstrasi Pecah Setelah Ledakan di Beirut, PM Lebanon Janjikan Pemilu Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com