Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Israel Setujui RUU Larangan 'Terapi Penyembuhan Gay'

Kompas.com - 24/07/2020, 16:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Anggota parlemen Israel mengambil langkah untuk melarang praktik terapi ‘konversi gay’ yang biasanya dilakukan oleh psikolog.

Rancangan undang-undang ini diloloskan di tingkat pertama di parlemen, sesudah dua partai koalisi pemerintahan bersatu dengan pihak oposisi mendukung RUU tersebut.

Tahun lalu, menteri pendidikan Israel ketika itu mendukung terapi tersebut, yang memicu kontroversi.

RUU ini berpotensi mendatangkan krisis politik, terutama karena partai-partai agama di Israel tak menyukainya.

Baca juga: Mesum di Tempat Suci, Pasangan Gay Ditangkap, Warga Gelar Upacara Pecaruan

Sesudah pemungutan suara, ultra-Orthodox United Torah Judaism (UTJ), yang merupakan bagian dari pemerintahan nasional, mengancam akan mengusulkan RUU lain yang tak disukai oleh sesama anggota koalisi.

RUU ini harus melalui dua tahapan sidang sebelum disahkan menjadi undang-undang.

Istilah ‘terapi konversi' atau penyembuhan mengacu pada segala bentuk perlakuan atau psikoterapi yang bertujuan mengubah orientasi seksual seseorang atau menekan identitas gendernya.

Praktik ini ditentang luas karena dianggap tidak memiliki landasan logika, etika maupun moral.

Sebelumnya, pada minggu ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk metode itu ‘sangat mengerikan’ dan berencana untuk melarangnya di seluruh Inggris Raya.

Baca juga: Berwarna Pelangi, Es Krim Rusia Jadi Sumber Perdebatan Propaganda Gay

'Salah sejak semula’

Pemimpin Partai Meretz, partai oposisi, Nitzan Horowitz, yang ikut merancang undang-undang itu mengatakan ini menandai ‘perubahan historis’ di Israel.

Pemimpin koalisi Biru Putih dan Perdana Menteri Bayangan Benny Gantz menyambut baik hasil ini.

“Terapi konversi salah sejak semula dan tempatnya ada di luar hukum dan norma publik,” cuitnya di Twitter.

“Kami akan memastikan semua orang dengan segala macam latar belakang dan orientasi seksual di Israel punya kebebasan dan keamanan terhadap identitas mereka,” katanya lagi.

Tahun lalu, menteri pendidikan saat itu Rafi Peretz memicu kontroversi ketika ia secara terbuka mendukung terapi penyembuhan gay.

Baca juga: Pemain Gay di Liga Inggris Akhirnya Buka Suara dan Ungkap Ketakutannya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut pernyataan itu “tak bisa diterima”.

Israel merupakan negara yang paling progresif sikapnya terhadap LGBTQ di kawasan Timur Tengah sekalipun adanya oposisi yang kuat dari kelompok konservatif di masyarakat negara itu.

LGBTQ dilindungi oleh undang-undang antidiskriminasi serta memiliki hak adopsi serta pewarisan, juga dibolehkan masuk ketentaraan sejak tahun 1993.

Israel memiliki rekor dalam jumlah anggota parlemen yang secara terbuka menyatakan diri homoseksual, dan tahun lalu mengangkat menteri homoseksual pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com