Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perselisihan Australia-China soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Kompas.com - 29/04/2020, 16:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 membuat Australia dan China bersitegang. Hubungan kedua negara kini meruncing.

Awal perselisihan ini dimulai dari Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne yang mendorong digelarnya penyelidikan menyeluruh atas asal-usul pandemi Covid-19.

Penyelidikan ini termasuk upaya awal penanganan yang dilakukan China di Wuhan.

Dukungan pun mengalir terkait usulan ini. Tidak hanya dari PM Australia Scott Morrison dan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton, tapi juga dari pihak oposisi.

Namun China menolak usulan Australia itu. Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, China menyebut usulan Australia sama sekali tidak berdasar.

Baca juga: China Tolak Penyelidikan Internasional untuk Ungkap Asal Usul Virus Corona

"Keraguan mengenai transparansi China bukan hanya tak sesuai fakta, tapi juga tidak menghargai upaya dan pengorbanan luar biasa dari rakyat China," kata Shuang dikutip dari ABC News Rabu (29/4/2020).

Tak hanya itu, Dubes China untuk Australia Cheng Jingye pekan lalu mengisyaratkan, jika Australia terus mendorong penyelidikan ini bisa saja konsumen di China berhenti membeli produk dan jasa Australia.

"Mungkin saja orang awam (di China) akan bilang, mengapa kita harus minum anggur Australia atau makan daging sapi Australia?" katanya dalam wawancara dengan Australian Financial Review.

Pihak Australia menafsirkan pernyataan Dubes Cheng Jingye sebagai ancaman "tekanan ekonomi", dan menyatakan tidak akan mengubah kebijakannya.

Baca juga: China Ancam Boikot Australia jika Didesak soal Investigasi Asal Usul Covid-19

Menteri Perdagangan Simon Birmingham berujar, Pemerintah Australia telah menghubungi Dubes China terkait permasalahan ini.

"Australia tidak akan mengubah posisi kebijakan kami pada masalah kesehatan masyarakat karena adanya tekanan atau ancaman tekanan ekonomi," ucap Birmingham.

"Jelas rakyat Australia berharap pemerintahnya memastikan perlunya transparansi dan penyelidikan atas kematian ratusan ribu orang di seluruh dunia, untuk mencegah hal ini terjadi lagi," jelasnya.

Ia menyatakan setiap perbedaan kebijakan Australia dan China, seharusnya tidak mengganggu hubungan perdagangan kedua negara.

"Ekonomi kita adalah pemasok penting bagi ekonomi China, begitu pula ekonomi China memasok barang, sumber daya alam, dan jasa bagi perekonomian Australia," lanjut Birmingham.

Baca juga: Diancam Bakal Diboikot China, Begini Peringatan Australia

Manuver politik

Kedutaan Besar China di Canberra kemudian merilis penyataan setelah adanya panggilan telepon dari Sekretaris Deplu Frances Adamson ke Dubes Cheng Jingye.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Global
100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Global
Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com